Bengkulu (Informasi dan Humas), Kegiatan Pesantren Ramadhan yang merupakan kegiatan yang biasa dilakukan oleh sekolah pada saat bulan ramadhan setiap tahunnya guna meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta berbudi pekerti luhur dalam bentuk aktualisasi pembiasaan hidup beragama yang akan berlangsung mulai hari ini tanggal 12 s/d 13 juni 2017.
Kepala MAN 2 Lebong Aji Agus Salim, M.Pd pada kesempatan ini menyampaikan bahwa kegiatan pesantren Ramadhan harus dilakukan sejak dini dan akan terus digelorakan secara berkelanjutan karena menjadi suatu langkah pendidikan yang strategis bagi peserta didik, orang tua dan madrasah. Pesantren ramadhan dianggap sebagai suatu investasi di dunia maupun di akhirat bagi peserta didik, orang tua maupun guru.
“Bagi peserta didik, melalui kegiatan pesantren ramadhan maka mereka akan dituntut belajar sejak dini mempelajari agama islam seperti membaca dan menghafal surat-surat Al Qur’an, berdoa, dan lain-lain. Bagi orang tua, melalui kegiatan pesantren ramadhan ini maka akan membantu mereka dalam mendidik anaknya membentuk karakter yang islami, menjadikan anak-anaknya menjadi anak yang shalih dan shalihah yang senantiasa mendoakan mereka. Bagi guru, melalui kegiatan pesantren ramadhan, maka akan menjadi suatu kerja sosial (ibadah) yang akan mendapatkan balasan pahala dari Allah SWT jika dilandasi dengan penuh keikhlasan“, demikian papar Aji.
Widia Ningsih, S.Pd.I selaku Pembina RISMA di MAN 2 Lebong menambahkan bahwa pesantren Ramadhan ini dilaksanakan selama 2 hari yang diikuti oleh seluruh kelas X dan XI MAN 2 Lebong.
Adapun acara kegiatan yang dilakukan di dalam pesantren ramadhan tahun ini antara lain adalah Tadarus Al Qur’an, Shalat dhuha dan dzuhur secara berjamaah, Lomba Puisi, Lomba Peragaan Busana, pembelajaran atau pendalaman materi tentang Agama Islam tentang akhlak, adab terhadap guru dan orang tua serta ilmu fikih, dan membiasakan Tradisi Bersalaman dan Mengucapkan Salam “, tandas Widia.
Selanjutnya Widia juga berharap Mudah-mudahan melalui kegiatan pesantren ramadhan pula dapat membina akhlakul karimah diantara para peserta didik, memperkenalkan kepada mereka untuk menjadikan masjid sebagai wadah mempersatukan umat serta memberikan pendidikan agama islam sejak dini kepada mereka untuk membentengi akhlak dan moralnya agar tidak terpengaruh pada budaya global yang negatif. (Widia Ningsih, S.Pd.I)
Redaktur : H. Rolly Gunawan