Bengkulu (Informasi dan Humas) 31/03 - Selama dua hari kemarin (27 & 29/3) seluruh siswa-siswi kelas XII MAN 1 Kepahiang mengikuti ujian baca Al-Quran. Ujian yang berlangsung dari pukul 10.00 hingga 12.00 wib ini merupakan salah satu syarat kelulusan di MAN 1 Kepahiang.
Panitia ujian akhir MAN 1 Kepahiang telah menyiapkan 6 orang guru sebagai penguji ujian baca Al-Quran ini, yakni Bapak Rofi Yanto, S.Pd.I, Ibu Qoriatul Fitri, M.Pd.I, Bapak Manahan Harahap, M.Pd, Bapak Budi Utomo, S.Pd.I, Ibu Yeni Wizia, S.Pd, dan Ibu Siti Hariyanti, S.Pd.I. Keenam orang guru tersebut merupakan guru bahasa Arab dan guru agama yang memang sudah berkompeten dibidangnya.
Kepala MAN 1 Kepahiang, Dra. Hj. Rosnani, M.Pd melalui Waka Kurikulum Fikri Alfaroq, M.Pd (yang juga merupakan Ketua Panitia US, USBN, UAMBN, dan UN MAN 1 Kepahiang) menjelaskan bahwa ada tiga aspek yang dinilai dalam ujian baca Al-Quran, yaitu Sikap (Afektif), Keterampilan (Psikomotorik) dan Pengetahuan (Kognitif).
“Sikap yang dinilai antara lain seperti cara memegang/memberlakukan Al-Quran serta posisi duduk saat membaca Al-Quran. Sedangkan untuk keterampilan yang dinilai adalah membaca dengan fasih dan sesuai dengan tajwid, serta nada/irama dalam membaca Alquran” jelas Fikri kepada penulis. “Lalu untuk kognitif yang dinilai adalah kemampuan siswa menjelaskan kaidah-kaidah tajwid pada ayat yang dibacakan” sambung Fikri.
Tujuan diadakan ujian baca Al-Quran ini adalah agar semua lulusan MAN 1 Kepahiang fasih dalam membaca Al-Quran. “Karena lulusan madrasah harus berbeda dengan lulusan sekolah lain. Salah satu yang membedakan adalah kemampuan mereka dalam membaca AlQuran” ujar salah seorang guru MAN 1 Kepahiang ketika dimintai pendapat mengenai Ujian ini. (Novia)
Redaktur : H. Rolly Gunawan