Bengkulu (Informasi dan Humas) 7/2- Jumlah anak yang putus sekolah di Bengkulu Tengah makin meningkat. Dari jumlah 369, menjadi 560 anak tidak tersentuh dengan program wajib belajar. Jumlah anak yang putus sekolah tersebut tersebar di 10 kecamatan, didominasi Pematang Tiga dan Bang Haji.
Hal ini diketahui oleh H. Ajamalus pada saat mengadakan kunjungan kerja ke Dinas Pendidikan dan kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Bengkulu Tengah.
Hasil pantauan Kepala Kemenag Benteng Drs.H. Ajamalus,MH menjelaskan, hasil pantauan di lapangan, pada umumnya anak putus di tengah jalan bersekolah terkendala dengan biaya. Juga dipicu fasilitas pendidikan wilayah desa tertinggal.
“Oleh karena itu kita dari Kementerian Agama Kabupaten Bengkulu Tengah dan Dikbud Sudah jelas akan mencari solusi, selalu berkerjasama dengan koordinasi pada pihak perangkat desa, untuk mencatat, mendata setiap anak yang putus sekolah dan menyekolahkan kembali,” terangnya.
Selain itu, beberapa wilayah terisolir atau daerah pedalaman yang masih butuh perhatian khusus terhadap program pendidikan. Akan dipertimbangkan dengan program pendidikan gratis untuk anak-anak tanpa mengenakan biaya.
“Banyak program pendidikan gratis yang realisasikan pemerintah, karena itu diperlukan kerjasama kepada semua pihak guna akan kita sosialisasi kepada masyarakat,” paparnya.
Pihaknya akan mendata ulang dan memberikan program pendidikan gratis untuk anak yang tidak sekolah. Agar program wajar dapat tuntas di Benteng dan terlaksana UU Pasal 31 ayat 2 tentang perintah wajar sembilan tahun.
“Pendidikan gratis ini telah diatur undang-undnag, kalau tidak diberi kepada masyarakat, akan timbul keluhan dan polemik,” tutup Ajamalus.(Bobi)
Redaktur : H.Rolly Gunawan
Pendidikan
Pendidikan Madrasah
Ka.Kemenag Benteng: Anak Putus Sekolah Meningkat
- Selasa, 7 Februari 2017 | 00:00 WIB