Kota Bengkulu (Inmas)- Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Bengkulu saat ini sedang melaksanakan Kegiatan Bina Iman dan Taqwa bagi siswa Kelas 12 Tahun Pelajaran 2019/2020. Kegiatan ini dilaksanakan selama lima (5) hari, dimulai pada hari Selasa sampai dengan Jum’at tanggal 18 sampai dengan 21 Februari 2020. Dan diikuti oleh 299 orang siswa dan siswi Kelas 12.
Kegiatan ini diisi dengan pemberian motivasi dari para guru, penyampaian kesan-kesan yang dilakukan oleh siswa selama jelang UN. Dimulai dari pukul 07.15 WIB, dibuka dengan melakukan sholat Dhuha berjamaah, dilanjutkan dengan Tadarus Al Quran.
Disampaikan oleh Wakil Kepala Bidang Humas MAN 2 Kota Bengkulu, Herwin Cahyadi, M.Pd. bahwa kegiatan ini dimasudkan untuk menyiapkan mental dan spiritual siswa menjelang pelaksanaan Ujian Nasional (UN). Karena, dengan mendekatkan diri pada Allah SWT, para siswa diharapkan dapat lebih tenang dan optimis. Sehingga, pada saat UN nanti mereka dapat mengerjakan soal-soal dengan tenang dan jujur.
Ditambahkan Herwin Cahyadi, M.Pd., kegiatan Bina Iman dan Takwa ini memang spesial diadakan setiap menjelang UN. Yang bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan para siswa, membina dan membentuk karakter siswa, menumbuhkan semangat kemandirian dan kedisiplinan, mempersiapkan mental siswa dan memotivasinya agar lebih siap dalam menghadapi Ujian Nasional.
Terpisah, Kepala MAN 2 Kota Bengkulu, Karmila, M.Pd. mengatakan, bahwa sebanyak 299 siswa siswi Kelas 12 yang mengikuti kegiatan ini terdiri dari 146 orang dari Jurusan IPA dan 153 orang dari Jurusan IPS, dan mereka akan akan mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada tahun ini. Ada tiga persiapan yang harus dilakukan, (1) persiapan fisik (2) persiapan materi, (3) persiapan mental dan spiritual, serta kerja keras, diiringi kerja cerdas, dan tak lupa perlu kerja ikhlas. Setelah itu dilanjutkan dengan melakukan muhasabah, ringankan beban diri dengan memohon ampun kepada Allah SWT atas segala dosa-dosa yang pernah dilakukan, entah karena melalaikan sholat, menyakiti teman, membantah guru, lebih-lebih menyakiti orang tua, orang yang melahirkan dan membesarkan kita. Pungkas Karmila.(Herwin/Popi)