Bengkulu (Informasi dan Humas) 15/12- Pengelolaan wakaf perlu menjalin kerja sama yang kuat lintas sektor sehingga potensi wakaf, yang biasanya berupa tanah dan uang, dapat dioptimalkan untuk kesejahteraan umat secara luas. Hal itu diutarakan Direktur Wakaf Kementerian Agama RI Dr.H. Suardi Abbas, SH.,MH.

    Dalam rangka meningkatkan pemahaman terhadap wakaf produktif kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkulu Tengah Drs.H. Ajamalus,MH melakukan Konsultasi langsung kepada  Direktur Wakaf Kementerian Agama RI Dr.H. Suardi Abbas, SH.,MH.

    “Modal jaringan kerja sama menjadi kebutuhan sentral dalam mengembangkan wakaf produktif. Misalnya modal finansial, itu juga membutuhkan kerja sama dengan pihak-pihak lain, disamping peningkatan kapasitas dan pengelolaan pengelolaan wakaf yang lebih baik, konferensi internasional wakaf, pelatihan pengelola wakaf (nazhir), penelitian tentang wakaf dan biaya pengembangan wakaf. kata Pak Direktur,

    Dia menambahkan sejarah peradaban umat Islam masa lalu membuktikan wakaf memiliki peran yang sangat penting dalam membangun bidang pendidikan, kesehatan, perekonomian, pengembangan riset dan lainnya.

    Dari konsultasi itu Ka. Kemenag Benteng H. Ajamalus menyimpulkan Pada umumnya pemahaman masyarakat tentang tanah yang diwakafkan untuk umat Islam di Indonesia hanya cukup untuk membangun Masjid, mushalla saja, sehingga sulit untuk di kembangkan,semoga kedepan wakaf produktif ini bisa segera kita terapkan sehingga kita mampu membuktikan wakaf memiliki peran yang sangat penting dalam membangun bidang pendidikan, kesehatan, perekonomian, pengembangan riset dan lainnya.termasuk Wakaf Produktif bagi Pengurus Masjid, Majelis Talim, dan Pondok Pesantren. Ungkap Ajamalus.

Penulis : Bobi **
Redaktur: H.Nopian Gustari