BENGKULU (HUMAS) --- Umat muslim di Provinsi Bengkulu diharapkan agar peringatan Isra Mi'raj dilaksanakan secara sederhana. Mengingat kondisi negara saat ini masih dilanda duka pandemi virus Corona. Dikhawatirkan, peringatan tersebut membuat orang berkerumun di tengah masyarakat yang memungkinkan penyebaran virus.
Kakanwil Kemenag Provinsi Drs. H. Zahdi Taher., M.HI melalui Kepala Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf (Penais Zawa) Drs. H. M. Soleh., M.Pd mengatakan, kemungkinan kegiatan Isra Mi'raj yang menghadirkan banyak orang masih dalam pertimbangan.
‘’Pemerintah provinsi (Pemprov) Bengkulu bersama PHBI Bengkulu akan mencoba beberapa opsi dalam pelaksanaan kegiatan Isra Mi'raj baik off line maupun on-line melalui media zoom,’’ kata Abi Soleh begitu Kabid Penais Zawa akrab disapa usai koordinasi dengan Kepala Biro Pemerintah dan Kesra Pemprov Bengkulu. Selasa, (2/3).
‘’Tetapi Ini baru opsi. Ini semua kita lakukan agar tidak terjadinya kerumunan, nanti hasil finalnya Biro Pemerintahan dan Kesra akan berkonsultasi dengan gubernur,’’ sambung Abi Soleh.
Bagi masyarakat yang akan tetap melaksanakan peringatan tahun ini, Kabid Penais ini mengimbau agar tetap mematuhi protokol kesehatan 5 M. Kelima protokol tersebut yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, membatasi mobilitas dan interaksi, serta menjauhi kerumunan.
‘’Di Indonesia, Isra Miraj kerap dirayakan di berbagai daerah dengan tradisi yang berbeda-beda. Meski begitu, tradisi tersebut tetap mengandung makna utama dari Isra Miraj itu sendiri, yakni mengamalkan ibadah serta memperkuat silaturahmi. Tetapi yang terpenting, patuhi mematuhi protokol kesehatan 5 M,’’ demikian Abi Soleh. (Tatang)