Bengkulu (Informasi dan Humas) 3/7- Dengan berakhirnya masa jabatan pengurus BKMT periode 2012-2014, pada hari Kamis tanggal 26 Juni 2014 kemarin BKMT mengadakan MUSCAB ke-II di Balai Pertemuan Sidi Mukmin Desa Gajah Mati. MUSCAB ini diadakan untuk melakukan pergantian pengurus sekaligus mengevaluasi kinerja pengurus periode sebelumnya. Hadir dalam acara ini Camat Sungai Rumbai, Kepala KUA Sungai Rumbai, Kepala desa se-kecamatan Sungai Rumbai, BPD, tokoh agama dan tokoh masyarakat.
BKMT Sungai Rumbai yang berdiri sejak tahun 2010 lalu menaungi 9 Majelis Taklim di wilayah Sungai Rumbai dengan jumlah keseluruhan anggota sekitar 400-an orang. Dan jumlah anggota Majelis Taklim terbanyak terdapat di Desa Sumber Makmur yaitu sebanyak 150 orang yang dibagi menjadi empat kelompok. Ketua BKMT, Hj. Liswayu, menyampaikan terima kasih kepada segenap anggota BKMT dan pihak terkait atas kerjasama yang baik selama ini. “Semua keberhasilan yang pernah ditoreh selama ini tidaklah lepas dari semangat kebersamaan kita di organisasi ini. Saya berharap semangat kebersamaan ini dapat terus dibina dan dipupuk, karena sebuah cita-cita bersama tidak mungkin tercapai tanpa kebersamaan.” Demikian ungkap wanita yang telah menjabat sebagai Ketua BKMT selama dua periode sebelumnya.
Sementara itu, dalam sambutannya Kepala KUA Sungai Rumbai, H. Memori Susandi, Lc, berpesan agar BKMT yang beranggotakan kaum hawa dapat mengkondisikan – setidaknya – keluarga masing-masing untuk lebih akrab dengan nilai-nilai agama. “Hal ini disebabkan keluarga merupakan unsur yang tak terpisahkan dari sebuah masyarakat. Bahkan keluarga merupakan miniatur dari masyarakat itu sendiri.” ungkapnya.
Secara umum – masih menurut Memori – kaum hawa menduduki posisi strategis dalam pembangunan masyarakat. “Kaum hawa adalah penentu jatuh bangunnya individu dan masyarakat. Banyak orang yang menjadi tokoh ternama karena ada wanita di belakangnya. Namun tak kalah banyak tokoh yang jatuh terjerembab juga disebabkan oleh seorang wanita. Fakta juga membuktikan, bahwa sebuah negara akan makmur dan sejahtera bila wanitanya baik. Sebaliknya, sebuah Negara akan hancur seiring dengan hancurnya kaum wanita.” lanjutnya.
Sebelum membuka acara secara resmi, Camat Sungai Rumbai, Joni Iskandar, S.Sos, menghimbau pengurus baru yang akan dibentuk untuk menjadikan BKMT sebagai wadah dalam menuangkan gagasan positif serta ide kreatif dan inovatif mereka. “BKMT seharusnya dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk menyalurkan kreatifitas dan membuat inovasi baru dalam upaya membangun masyarakat yang islami.” ungkapnya.
Disamping itu, lanjutnya, segenap elemen dalam struktur kepengurusan BKMT harus saling bahu membahu dan terus berkoordinasi dengan pihak terkait. “Perbedaan pendapat hendaknya dibawa ke ranah diskusi untuk dicarikan jalan keluarnya. Bukan dengan mempertahankan pendapat masing-masing karena akan merusak tatanan yang ada dalam AD-ART organisasi.” Lanjutnya.
Acara ditutup dengan penyerahan cindera mata dan foto bersama. Cindera mata diserahkan kepada Hj. Liswayu sebagai Ketua BKMT yang lama dan H. Memori Susandi, Lc sebagai pemateri Pengajian Fikih yang menjadi salah satu program rutin BKMT.
Penulis : Eljauhary/C **
Redaktur: H.Nopian Gustari