Bengkulu Utara (Humas) – Kelas IX MTsN 1 Bengkulu Utara mata pelajaran fiqih sudah belajar mengurus jenazah mulai dari memandikan, mengkafani hingga menshalatkan, jenazah diganti dengan torso agar tidak menimbulkan kericuhan tentang siapa yang bersedia jadi model pada siswa. Pembelajaran berlangsung di ruang kelas IXd dengan guru pembimbing Dra. Sariwatun, Kamis, 29/8.
Dra. Sariwatun dengan tekun membimbing dan membenarkan kekeliruan saat pembelajaran berlangsung “belajar mengurus jenazah sangat diperlukan siswa kami mengingat mereka sudah kelas IX sudah bisa terjun ke masyarakat jika kondisi sangat darurat contohnya tidak ada yang paham dengan pengurusan jenazah, bila ada orang terdekat yang lebih dahulu meninggal maka anak-anak kami sudah punya bekal” ujar beliau penuh harap.
Kepala MTsN 1 BU Evi Erlina, M.Pd “madrasah akan memfasilitasi dan mengapresiasi guru yang membutuhkan sarpras semaksimal mungkin pada setiap mapel, misalnya penyediaan torso ini baik pada mapel fiqih maupun IPA, charta, globe dan yang lainnya agar dimanfaatkan untuk mendukung daya nalar, kemampuan akademik dan psikomotor siswa” paparnya. Makin banyak guru yang menggunakan media belajar yang kekinian akan semakin menarik minat belajar siswa, jadi kami sangat mendukung gaya mengajar guru yang menggunakan metode dan model pembelajaran yang bervariasi,” tambahnya.
Semoga metode dan model pembelajaran yang digunakan guru dapat menambah semangat belajar dan dapat membingkai pengetahuan dan keterampilan siswa menjadi lebih unggul. ( Ewin/Yn )