Penyuluh KUA Air Periukan Taushiah ke Masjid Taklim Desa Riak Siabun

Seluma (Humas)-Penyuluh Agama Islam KUA Kec. Air Periukan M. Wahid Syafiuddin, M.Ag kali ini menyampaikan Taushiah dalam Kegiatan Rutin Majelis Taklim Al-Istiqomah di Desa Riak Siabun.
Adapun tema besar taushiah yang disampaikan adalah "Hikmah Peringatan Isra Wal Mi'raj Nabi Muhammad Saw bagi Umat Islam di Zaman Modern". Hikmah ini termuat dalam Al-Qur'an Surat al-Isra ayat 1. Dan hadis-hadis shahih tentang Isra dan Mi'raj.
Firman Allah dalam Surat al-Isra atau Bani Israil ayat 1 :
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Artinya : "Mahasuci Allah (dzat) yang telah memperjalankan hambanya (Muhamad Saw) pada malam hari, dari Masjidil Haram (Makkah) ke Masjidil Aqsha (Palestina), yang diberkahi sekelilingnya, untuk menunjukkan kebesaran kami (Allah SWT). Sesungguhnya Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat."
Tafsir singkat ayat diatas adalah bahwa Nabi melaksanakan Isra dari Mekkah ke Palestina atau dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, lalu melaksanakan Mi'raj dari Masjidil Aqsha ke Langit tertinggi (Arsy Sidratul Muntaha). Dalam rangka bertemu Allah SWT, yang diantar oleh Malaikat Jibril menggunakan kendaraan bernama Buraq. Dari Mi'raj langit dunia hingga langit ke-7, Nabi Muhammad bersama Jibril bertemu dengan Nabi Adam, Isa dan Yahya, Harun, Idris, Yusuf, Musa dan Ibrahim Alaihimiussalam.
Lalu kemudian menghadap Allah SWT, untuk menerima Wahyu perintah sholat 5 waktu, yang awalnya 50 waktu, setelah mendapatkan saran dari Nabi Musa untuk meminta keringanan kepada Allah SWT.
Beberapa Hikmah dari peristiwa Isra dan Mi'raj ;
1. Bahwa peristiwa Isra dan Mi'raj adalah berjalan Nabi pada malam hari, yakni dan jasad dan ruh. Hal ini diimani tidak dengan aqal fikiran atau kehebatan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang berkembang. Melainkan kewajiban umat Islam tentang alam Ghaib, kekuasaan Allah Swt dan merupakan Mukjizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad Saw.
2. Bahwa setelah Nabi melakukan Mi'raj menghadap Allah, dada Nabi dibelah dibersihkan dengan air zamzam oleh Malaikat Jibril. Lalu diisi dengan iman dan hikmah. Hal ini memberikan i'tibar pada kita hari ini bahwa menghadap Allah SWT adalah beribadah dan beribadah butuh kesucian jiwa dan raga. Tidak saja cukup suci dari hadas dan najis. Melainkan juga kebersihan hati dan fikiran kita.
3. Peristiwa Isra dan Mi'raj menandakan urgensi rukun Islam yang ke-2. Saking penting dan istimewanya perintah sholat ini, sehingga Nanti Muhammad Saw sendiri yang langsung menghadap Allah SWT, tanpa perantara Malaikat Jibril sebagaimana Wahyu Allah yang lainnya. Oleh karenanya, Sholat adalah tiang agama. Sebagaimana disebut dalam Hadis Nabi ;
الصلاة عماد الدين فمن أقامها فقد أقام الدين ومن تركها فقد هدم الدين (رواه البخاري ومسلم)
Artinya : "Sholat adalah tiang agama, barangsiapa mengerjakan nya maka sesungguhnya ia telah menegakkan tiang agama, dan barangsiapa meninggalkannya maka sesungguhnya ia telah menghancurkan (merobohkan) tiang agama." (HR. Bukhori dan Muslim). (Eka/MWS) 


TERKAIT

Berita LAINNYA