Rejang Lebong (HUMAS)---- Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Rejang Lebong meluncurkan inovasi terbaru berupa Café Baca, sebuah ruang yang dirancang untuk mendukung peningkatan minat baca dan literasi bagi siswa maupun guru. Inisiatif ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam menciptakan budaya membaca yang kuat di lingkungan sekolah.
Yusrijal, Kepala MAN Rejang Lebong, menyampaikan bahwa Café Baca ini hadir sebagai jawaban atas tantangan rendahnya minat baca di kalangan siswa. “Kami ingin menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan sehingga membaca menjadi aktivitas yang digemari. Dengan desain café, kami berharap para siswa lebih antusias untuk berkunjung ke perpustakaan,” ujar Yusrijal dalam sambutannya saat peresmian, Jumat (29/11).
Azhari, Kepala Perpustakaan MAN Rejang Lebong, menjelaskan bahwa Café Baca dilengkapi dengan berbagai fasilitas, termasuk koleksi buku terbaru, akses internet, dan ruang diskusi. "Kami ingin menciptakan perpustakaan yang lebih interaktif. Selain membaca buku, siswa dan guru juga bisa berdiskusi atau mengerjakan tugas dengan suasana santai di sini," kata Azhari.
Sementara itu, Lilis, Wakil Kepala Bidang Kurikulum MAN Rejang Lebong, menegaskan bahwa inovasi ini juga selaras dengan program literasi nasional. “Literasi adalah kunci keberhasilan pendidikan. Melalui Café Baca, kami berharap siswa tidak hanya membaca, tetapi juga mampu mengkritisi dan mengaplikasikan pengetahuan yang mereka dapatkan,” jelas Lilis.
Raihan, siswa kelas X F MAN RL, mengungkapkan antusiasmenya terhadap kehadiran Café Baca. “Biasanya saya kurang tertarik ke perpustakaan karena terkesan membosankan. Tapi dengan konsep seperti ini, saya jadi lebih semangat untuk membaca dan belajar,” kata Raihan saat mencoba salah satu sudut baca di Café Baca.
Program Café Baca juga mendapat dukungan penuh dari para guru. Mereka melihat tempat ini sebagai sarana untuk membangun interaksi yang lebih baik antara siswa dan guru di luar jam pelajaran. “Kami bisa memanfaatkan tempat ini untuk memberikan pembinaan tambahan kepada siswa yang membutuhkan,” ujar salah satu guru yang turut hadir.
Yusrijal menambahkan bahwa pihak sekolah akan terus mengevaluasi keberhasilan Café Baca ini. “Ke depan, kami berencana menambah koleksi buku dan mengadakan kegiatan seperti bedah buku, lomba menulis, dan diskusi literasi untuk mendukung program ini,” katanya optimis.
Dengan hadirnya Café Baca, MAN Rejang Lebong tidak hanya menjadi tempat belajar formal, tetapi juga ruang kreatif yang mendorong siswa untuk lebih aktif dan produktif dalam kegiatan literasi. Hal ini diharapkan dapat membawa dampak positif tidak hanya bagi siswa, tetapi juga bagi kualitas pendidikan secara keseluruhan di Rejang Lebong.(wajdi)