Penyuluh Agama KUA Sindang Kelingi Isi Tausiyah Malam Kedua Ramadhan di Mushola Subulussalam

Rejang Lebong (HUMAS) --- Suasana khusyuk menyelimuti Mushola Subulussalam pada malam kedua Ramadhan, Sabtu (1/3/2025), ketika Penyuluh Agama Islam KUA Sindang Kelingi, Slamet Cahyadi Sani, S.Sos., menyampaikan tausiyah yang mengangkat tema "Pentingnya Amaliah Ramadhan." Dalam ceramahnya, Slamet menekankan bahwa bulan Ramadhan bukan sekadar rutinitas tahunan, tetapi merupakan momentum berharga untuk meningkatkan kualitas ibadah dan memperdalam ketakwaan kepada Allah SWT.

"Puasa Ramadhan bukan hanya soal menahan lapar dan dahaga, tetapi juga membutuhkan persiapan yang matang, baik secara fisik, ilmu, materi, maupun mental. Dengan demikian, kita bisa menjalankannya dengan penuh kekhusyukan," ungkap Slamet dalam tausiyahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Slamet menguraikan lima aspek penting yang perlu diperhatikan dalam menjalani ibadah puasa di bulan suci ini:

Persiapan Fisik, Ilmu, Materi, dan Mental Memperhatikan kesehatan fisik sangat penting agar ibadah puasa dapat dijalankan dengan lancar. Selain itu, pemahaman yang kuat mengenai hukum puasa, syarat sah, dan ketentuannya harus dikuasai. Dari sisi materi, umat Islam dianjurkan untuk menyiapkan dana guna memperbanyak sedekah. Kesiapan mental dan spiritual juga sangat penting untuk menjaga kesabaran serta keikhlasan dalam beribadah.

Memperdalam Ilmu Tentang Puasa Slamet mengingatkan bahwa puasa tidak hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga mencakup pemahaman mengenai rukun dan syarat sah puasa, serta hal-hal yang dapat membatalkannya. Oleh karena itu, penting untuk terus memperdalam ilmu tentang ibadah puasa.

Meningkatkan Sedekah Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, di mana setiap amal kebaikan dilipatgandakan pahalanya. Oleh karena itu, memperbanyak sedekah, baik berupa materi, tenaga, maupun ilmu yang bermanfaat bagi sesama, menjadi amalan utama di bulan suci ini.

Menjaga Lisan dari Perkataan yang Tidak Bermanfaat Puasa sejatinya tidak hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga dari perkataan yang sia-sia, seperti gibah, fitnah, atau perkataan yang dapat menyakiti hati orang lain. Oleh karena itu, menjaga lisan adalah bagian tak terpisahkan dari ibadah puasa.

Memperbanyak Tadarrus Al-Qur'an dan Sholat Malam Sebagai bulan yang penuh berkah dan kemuliaan, Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan interaksi dengan Al-Qur'an, baik dengan membacanya, memahami maknanya, maupun mengamalkannya. Selain itu, memperbanyak sholat malam, seperti tarawih dan tahajud, sangat dianjurkan guna memperkuat hubungan spiritual dengan Allah SWT.

Di akhir tausiyah, Slamet berharap agar kultum yang disampaikan setelah sholat Isya dan tarawih ini dapat memberikan bekal berharga bagi para jamaah dalam mengamalkan ilmu yang telah disampaikan.

"Semoga tausiyah ini membawa manfaat dan menjadi motivasi bagi kita semua untuk menjalani ibadah Ramadhan dengan lebih bermakna dan penuh keberkahan," tutupnya.

Kegiatan tausiyah ini mendapat sambutan hangat dari jamaah Mushola Subulussalam. Jamaah tampak antusias dan khusyuk mengikuti tausiyah hingga selesai, menunjukkan betapa besar antusiasme masyarakat dalam menyambut bulan suci Ramadhan dan memperdalam ilmu agama

(Slamet cahyadi sani/Prada)


TERKAIT

Berita LAINNYA