Bengkulu Tengah (Humas) - Desa Genting Dabuk, Rabu 28 September 2023, Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pematang Tiga kembali menggelar pengajian rutin yang dihadiri oleh masyarakat Desa Genting Dabuk. Kali ini, pengajian mengangkat tema yang sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu pentingnya Thahara dalam menjalani kehidupan beragama.
Pengajian rutin yang diadakan oleh KUA Kecamatan Pematang Tiga menjadi sarana edukasi dan peningkatan pemahaman agama bagi warga desa. Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 20 peserta dari berbagai kelompok usia, yang semuanya antusias mengikuti acara tersebut.
Penyuluh Agama PPPK KUA Kecamatan, Bapak Elemen Turis dalam sambutannya menyampaikan pentingnya Thahara dalam kehidupan beragama. Dalam Ceramahnya Bapak Elemen Turis menyampaikan Bahwasannya Thaharah termasuk salah satu syarat sah salat. Dasar hukum pelaksanaan thaharah termaktub dalam Al-Qur'an. Sa'id bin Ali bin Wahf Al-Qahthani dalam Kitab Shalatul Mu`min menjelaskan, secara bahasa thaharah berarti membersihkan diri dari berbagai kotoran, baik yang hissiyyah (kasat mata) maupun yang ma'nawiyyah (tidak kasat mata).
Dalam QS al-Baqarah ayat 222, Allah SWT kembali menegaskan perihal pentingnya menyucikan diri ini. Allah berfirman, "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri." Bersuci ini lebih lanjut dibagi menjadi dua, lahiriah (fisik) dan batiniah (hati). Thaharah ma'nawiyah atau thaharah hati, yaitu bersuci dari syirik dan maksiat. Segala perbuatan dosa atau maksiat yang berhubungan dengan hati, seperti sombong, angkuh, takabur, dendam, dan iri harus dihilangkan.
Selain ceramah, pengajian rutin ini juga mencakup sesi tanya jawab, diskusi kelompok, dan doa bersama. Masyarakat desa Genting Dabuk berharap bahwa pengajian ini dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang Thahara dan menginspirasi mereka untuk menjalani kehidupan yang lebih bermakna dalam aspek spiritual.
Acara berlangsung dengan penuh semangat dan antusiasme dari peserta. Kantor Urusan Agama Kec. Pematang Tiga berkomitmen untuk terus menyelenggarakan pengajian rutin seperti ini sebagai wujud dukungan terhadap pembangunan spiritual masyarakat desa. Pengajian ini menjadi bukti konkret bagaimana lembaga agama setempat, seperti Kantor Urusan Agama, dapat memainkan peran penting dalam membentuk karakter dan moral masyarakat serta memberikan panduan spiritual dalam kehidupan sehari-hari.
