Seluma (Humas) – Secara pengertian, kata "Maulid" dalam bahasa Arab berasal dari "Milad" yang berarti hari lahir, sementara "Nabi" merujuk pada Nabi Muhammad SAW. Maulid Nabi merupakan peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang terjadi pada 12 Rabiul Awal tahun 571 Masehi, dikenal sebagai tahun gajah.
Bagi umat Islam, peringatan Maulid Nabi merupakan wujud penghormatan atas kebesaran dan keteladanan Nabi Muhammad SAW, yang dilakukan melalui berbagai kegiatan keagamaan. Di Indonesia, Maulid Nabi umumnya diperingati dengan acara seperti pembacaan Manaqib Nabi, pengajian, dan shalawat yang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW.
Berkenaan dengan hal itu, Fifih Nurlatifah, S.Hum selaku Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Sukaraja berkolaborasi dengan Karang Taruna Pancasona dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW pada Senin (16/09) di Desa Bukit Peninjauan II. Dalam peringatan Maulid Nabi tersebut diisi dengan pembacaan Al-Barzanji dan tausyiah singkat tentang Sejarah Nabi Muhammad Saw. Fifih mengatakan, pelaksanaan Peringatan hari besar Islam di wilayah binaannya kerap dilaksanakan karena peran aktif Karang Taruna dan kepedulian Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakatnya.
Feriansyah selaku ketua Karang Taruna Pancasona mengatakan bahwa peringatan Maulid Nabi sangat penting dilaksanakan terlebih di masa seperti sekarang ini, di masa yang kepedulain Masyarakat dan anak mudanya sudah mulai berkurang mengenai peringatan hari keagamaan. Oleh karenanya peringatan Maulid Nabi ini penting dilaksanakan untuk menumbuhkan kembali rasa cinta semua kalangan kepada Nabi Muhammad SAW dan menjadikannya sebagai teladan sepanjang hayat. (Eka/fifi)