Seluma (Humas)- Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Seluma sukses menggelar Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) tahun 2023. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 2 hari, yang dimulai sejak Senin, 18 September sampai dengan Selasa 19 September 2023, bertempat di ruang laboratorium madrasah. ANBK merupakan upaya penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar hingga menengah. Program ini dilaksanakan oleh setiap tingkat sekolah secara daring atau semi daring.
Proktor MTsN 1 Seluma M. Daim Lubis, S.Pd., selaku penanggung jawab pelaksanaan ANBK di MTsN 1 Seluma menyampaikan bahwa kegiatan ANBK di MTsN 1 Seluma secara keseluruhan berjalan dengan lancar karena sebelumnya seluruh siswa sudah mengikuti simulasi. Daim juga menambahkan bahwa pelaksanaan ANBK tahun 2023 diikuti sejumlah 45 peserta didik kelas VIII. Menurutnya, peserta yang mengukuti ANBK sejumlah 30% dari total jumlah peserta didik kelas VIII di setiap madrasah atau sekolah dan terpilih secara random by sistem.
“Dari 45 peserta yang mengikuti ANBK kita bagi menjadi 3 sesi. Adapun setiap sesi terdiri dari 15 peserta dalam 1 ruangan. Alhamdulillah pelaksanaan ANBK sampai dengan hari terakhir berjalan lancar tanpa ada hambatan yang berarti”. Ujar Daim.
Sementara itu Kepala MTsN 1 Seluma Isrul Aswanto, S.Pd., menjelaskan bahwa tujuan Kemendikbudristek menggelar ANBK, yakni untuk memberikan umpan balik kepada siswa, guru, sekolah, dan pemerintah tentang kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa. Dengan demikian, ANBK dapat menjadi acuan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
“Mudah-mudahan dari pelaksanaan ANBK ini kita bisa mendapatkan hasil yang terbaik agar kita bisa mendapatkan informasi yang akurat untuk memperbaiki kualitas belajar dan mengajar. Sehingga, nantinya juga akan meningkatkan hasil belajar siswa”. Tutup Isrul.
Terdapat tiga instrumen penilaian dari ANBK, Pertama, Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), bertujuan untuk mengukur literasi membaca dan matematika atau numerasi siswa. Kemudian survei karakter, bertujuan untuk mengukur nilai, sikap, keyakinan, dan kebiasaan yang mencerminkan karakter siswa. Terakhir survei lingkungan belajar, untuk mengukur kualitas aspek input serta proses belajar-mengajar di kelas ataupun tingkat satuan pendidikan. (Eka/ HW)