KUA Teluk Segara Gelar Ukur Ulang Arah Kiblat Masjid Baitul Hamdi

KUA Teluk Segara Gelar Ukur Ulang Arah Kiblat Masjid Baitul Hamdi

Kota Bengkulu (Humas)-Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Teluk Segara, H. Suwardin, M.H kembali mengerahkan pegawai ASN di lingkungan KUA untuk melaksanakan edaran Kementerian Agama tentang pemeriksaan dan pengukuran arah kiblat. Selasa sore 16 Juli 2024, pegawai di lingkungan KUA Teluk Segara menyaksikan fenomena matahari persis diatas Kabah pada pukul 16.27 WIB dipelataran Masjid Baitul Hamdi kelurahan Pasar Baru Kecamatan Teluk Segara Kota Bengkulu.

“Pada hari Senin dan Selasa tanggal 15-16 Juli 2024, matahari persis berada diatas Kabah pada pukul 16.27 WIB. Maka sore ini kita melakukan pengecekan arah kiblat melalui media bayangan matahari”. Terang Evan Trijasa, salah satu Penyuluh Agama Islam (PAI) KUA Teluk Segara.

Tampak para ASN Kemenag serta Pengurus dan perwakilan jamaah Masjid Baitul Hamdi sama-sama menyaksikan proses pengukuran ulang arah Kiblat. Dengan menggunakan benang yang sudah diberi batu lot digantung dengan tripod. Ketika persis pukul 16.27 WIB, bayangan matahari diberikan garis untuk menentukan arah lurus kabah.

Setelah dilakukan pengukuran, tampak ada perbedaan sedikit arah kiblat masjid dengan arah bayangan matahari ketika berada diatas kabah. Dari hasil pengukuran, kebijakan diserahkan kepada pengurus masjid apakah akan digeser atau diukur ulang dengan media kompas.

“Pergeseran bisa saja terjadi akibat faktor alam, gempa bumi misalnya, atau perubahan iklim. Namun untuk lebih yakin, bisa dilakukan pengukuran ulang sebagai data pembanding dan dengan media ukur lain”. Terang Evan.

Evan turut mengutip dalil terkait arah kiblat yaitu surat Al Baqarah 144.
قَدْ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى السَّمَاۤءِۚ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضٰىهَا ۖ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ ۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ لَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ

Artinya; Sungguh, Kami melihat wajahmu (Nabi Muhammad) sering menengadah ke langit. Maka, pasti akan Kami palingkan engkau ke Kiblat yang engkau sukai. Lalu, hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Di mana pun kamu sekalian berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Sesungguhnya orang-orang yang diberi kitab, benar-benar mengetahui bahwa (pemindahan Kiblat ke Masjidil Haram) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan. (Albaqarah 144)

Terpisah, kepada KUA Teluk Segara, Suwardin Hasibuan turut berpesan, bila ada edaran dari Kemenag terkait pengukuran arah kiblat saat matahari berada diatas Kabah, untuk dilakukan pengecekan dirumah, musholla atau tempat yang biasa kita manfaatkan untuk sholat. (ET/Humas)


TERKAIT

Berita LAINNYA