Kota Bengkulu (Humas) - Sherly Natalia (47) warga Kelurahan Pasar Bengkulu, mengucapkan rasa terima kasih kepada Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bengkulu unit Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sungai Serut, karena akan mendapatkan bantuan berupa paket Sembako untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Sherly yang sehari-hari penjual ikan asin untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari menceritakan kisah hidup pilunya, saat Aparatur Sipil Negara (ASN) Penyuluh Agama Islam (PAI) KUA Kecamatan Sungai Serut yang berjumlah 4 orang yakni Harmida, S.Ag., Heni Suprapti, S.Ag., Ferdian Syahputra, S.Hum., Achmad Fadian, S.Sos. mendatangi rumahnya di Kelurahan Pasar Bengkulu untuk memberi informasi, bahwa beliau akan mendapatkan bantuan berupa paket Sembako dari DWP Kemenag Kota Bengkulu yang pembagiannya akan digelar dalam acara Jumat Berkah pada Jumat 30 Agustus 2024 mendatang di KUA Kecamatan Sungai Serut.
Sherly Natalia bersama keluarga saat ini masih tinggal menumpang di tanah milik Pemerintah Provinsi Bengkulu, yakni milik Instansi Dinas Pariwisata, namun dirinya tak pernah lelah untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, apalagi, sang suami Jonairi (52) bekerja sebagai nelayan, yang berangkat subuh mencari untuk ikan di laut.
"Alhamdulillah, walaupun kami masih menumpang milik tanah Pemerintah Provinsi, tapi kami tetap bersyukur, masih bisa bernaung untuk istirahat". Ujar Sherly saat menceritakan kisah hidupnya kepada Kontributor Berita KUA Kecamatan Sungai Serut, Selasa (27/8/2024).
Setelah mendapat kabar akan mendapat bantuan, raut wajahnya tampak penuh syukur dan senang, sebab, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari saat ini sang suami belum bisa mencari ikan di laut, karena gelombang laut saat ini sedang tinggi membuatnya harus menunda cari ikan di laut.
Untuk mendapat bantuan dari DWP Kemenag Kota Bengkulu, dirinya langsung mengurus ke Lurah Pasar Bengkulu untuk membuat Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), KTP dan KK setelah itu, berkasnya langsung di antar ke KUA Kecamatan Sungai Serut.
"Kini cuaca tidak menentu, gelombang laut lagi tinggi, sehingga suami saya tak bisa melaut mencari ikan, jadi kini, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, kami menjual ikan asin, Alhamdulillah, uangnya masih cukup untuk makan sehari-hari". Tuturnya. (Fadian/PopiHumas)