Seluma (Humas) – Minat baca di Indonesia masih tergolong rendah, meskipun ada peningkatan dari tahun ke tahun. Menurut UNESCO, minat baca di Indonesia hanya 0,001%, artinya dari 1.000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang rajin membaca. Beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya minat baca di Indonesia, antara lain belum ada kebiasaan membaca sejak dini, Fasilitas pendidikan yang masih minim, Produksi buku di Indonesia yang masih kurang, Penggunaan smartphone yang kurang tepat, dan Masyarakat yang belum bisa membaca. Dengan permasalahan demikian, Komunitas Taman Baca didirikan dengan tujuan untuk menumbuh kembangkan minat baca di Masyarakat dan memfasilitasi agar bahan bacaan semakin mudah didapatkan.
Fifih Nurlatifah, S.Hum selaku Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Sukaraja yang juga aktif dikegiatan literasi tergabung dalam Komunitas Taman Baca Ceria menghadiri sosialisasi Kegemaran Membaca yang dilaksanakan oleh Perpustakaan Nasional RI di Balai Raya Semarak Provinsi Bengkulu pada Selasa (24/09/24). Dalam kegiatan ini hadir Gubernur Bengku, H. Rohidin Mersyah yang membuka acara secara resmi, Plh. Asisten Deputi Literasi, Inovasi dan Kreativitas Kemenko PMK Budi Prasetya, Nurhadi Saputra, S.Sos, M.Si sebagai Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpustakaan Nasional RI, Kepala Perpustakaan Daerah Provinsi Bengkulu H. Meri Sasdi, M.Pd.
Dalam sambutannya, H.Rohidin Mersyah selaku Gubernur Provinsi Bengkulu menyampaikan akan berkomitmen penuh dan bekerjasama dengan setiap OPD dan semua pihak dalam upaya peningkatan kegemaran membaca di Provinsi Bengkulu. Lebih lagi, Nurhadi Saputra, S.Sos, M.Si sebagai Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpustakaan Nasional RI menyampaikan bahwa pihak Perpustakaan Nasional RI akan memberikan bantuan termasuk ke Komunitas Taman Bacaan, Perpustakaan Sekolah, termasuk juga akan memberikan bantuan buku bacaan dan rak Buku ke Perpustakaan rumah ibadah.
Fifih mengaku senang dengan beberapa pernyataan yang disampaikan oleh beberapa pejabat dalam sosialisasi kegemaran baca tersebut. Pasalnya, buku-buku bacaan yang kerap digunakan dalam kegiatan “ngelapak” yang diikuti oleh anak-anak di lingkungannya merupakan buku-buku yang didonasikan oleh volunteer taman baca dan buku yang dipinjamkan oleh Perpustakaan Desa Bukit Peninjauan II. “Alhamdulillah dapat angin segar, Taman baca Ceria biasanya ngelapak pakai buku-buku hasil donasi. Peserta yang ikut biasanya merupakan santri TPQ dan MDTA binaan yang mudah untuk diajak berkegiatan di Taman Bacaan. “Daripada keterusan main gadget, lebih baik diajak berkegiatan di Taman Baca supaya minat baca dan kreatifitas merekapun meningkat. Karena di Taman baca selain kegiatan membaca, dan menulis, juga kerap diisi dengan kegiatan positif yang lain seperti menggambar, membuat kerajinan tangan dan berkebun”. Ujar Fifi (Naf/JA)