Aktif Bimluh, PAI KUA Pondok Kelapa Adakan Kegiatan Bimbingan Pemberantasan Buta Huruf Al-Qur'an

Tujuan mempelajari ilmu tajwid yaitu untuk menjaga lidah agar terhindar dari kesalahan ketika membaca Al-Qur'an. Dengan belajar mempraktikkan lafal bacaan Al-Quran yang benar

Bengkulu Tengah (HUMAS) - Buta huruf Al-Qur'an merupakan salah satu problem di masyarakat yang harus diberantas, oleh sebab itu salah satu bentuk pelayanan Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pondok Kelapa pada bidang Pelayanan Bimbingan dan Penerangan Agama Islam, melalui Penyuluh Agama Islam (PAI) Ensi Yunita, S.Th.I melaksanakan penyuluhan dan bimbingan pemberantasan buta huruf Al-Qur'an kepada jemaah Majelis Taklim Nurul Iman, Rabu (17/07). 

Kegiatan ini diselenggarakan oleh pengurus dan jemaah Majelis Taklim Nurul Iman bertempat di Masjid Nurul Iman Simpang Bliben Desa Pondok Kelapa Kecamatan Pondok Kelapa dan diikuti kurang lebih 10 jemaah. Rangkaian acara diawali dengan pembukaan, pembacaan shalawat, sambutan ketua Majelis Taklim Nurul Iman, pembacaan do'a dan penutup, kemudian acara dilanjutkan dengan bimbingan penyuluhan.

Adapun materi bimbingan penyuluhan yang disampaikan pada kali ini adalah tentang pelajaran tajwid yaitu fokus pada hukum nun sukun dan tanwin. Ensi Yunita, S.Th.I dalam materinya menyampaikan bahwa nun sukun atau nun mati adalah huruf nun yang tidak berharakat fathah, kasrah, ataupun dhammah. Nun sukun biasanya diberi tanda bulatan kecil di atasnya. 

Sedangkan tanwin adalah tanda harakat dua atau harakat ganda yang bunyinya mirip seperti nun mati. Biasanya, tanwin terletak di akhir kalimat ataupun ayat. Kemudian nun sukun atau tanwin jika bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah bisa dikategorikan menjadi lima hukum bacaan yaitu izhar, idgham bigunnah, idgham bilagunnah, iqlab, dan ikhfa, jelas Ensi.

Tujuan mempelajari ilmu tajwid yaitu untuk menjaga lidah agar terhindar dari kesalahan ketika membaca Al-Qur'an. Dengan belajar mempraktikkan lafal bacaan Al-Quran yang benar dan memperbaiki pengucapan-pengucapan lafal huruf dan hukum tajwid sesuai tuntutan, mudah-mudahan dalam membaca Al-Qur’an dapat meminimalisir kesalahan dan tepat sesuai dengan yang seharusnya.

"Diharapkan dengan adanya bimbingan ini para jemaah Majelis Taklim Nurul Iman dapat memahami ilmu tajwid dan dapat menerapkannya ketika membaca Al-Quran", tutup Ensi.


TERKAIT

Berita LAINNYA