Bengkulu (Informasi dan Humas) 13/1- Yayasan Madinatunnajah Al-Hadi Madrasah Tsanawiyah Al-Hadi Tahun ini Semester II (Genap) TP.2016/2017 telah melaksanakan rapat dengan wali murid mengenai Keberadaan Pondok Pesantren Madinatun Najah Al-Hadi.
Rapat telah dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 07 Januari 2017 mulai pukul 09.00 s.d pukul 11.00 WIB. Sebelum pelaksanaan rapat jauh-jauh hari Kepala Madrasah telah berkoordinasi dengan pihak Pekapontren Kanwil Kemenag Bengkulu, Kasi Pendis Kemenag Lebong, Diknaspora Kabupaten Lebong dan Yayasan Madinatun Najah Al-Hadi mengenai keberadaan Pondok Pesantren untuk dihidupkan kembali kegiatan pemondokan dan pembelajaran di Pondok Pesantren dengan tujuan menghidupkan ilmu agama islam (Ihya al-ulum al-din) sekaligus untuk mendapatkan kembali izin operasional kepada Kemenag Lebong, dan alhamdulillah telah disepakati, dan difasilitasi Yayasan. Kepala Madrasah menghimbau kepada wali murid agar mendukung peserta didiknya sekaligus untuk menjadi santri mukim di asrama Pondok Pesantren Madinatun Najah Al-Hadi.
Setelah menjelaskan tujuan pemondokan Kepala Madrasah juga menjelaskan gambaran kesiapan pemondokan, Dari segi sarana prasarana PP Madinatun Najah Al-Hadi memiliki gedung asrama 4 buah, yaitu 2 buah asrama putra dan 2 buah asrama putri dengan daya tampung maksimal 80 santriwan-santriwati. Selain itu PP Madinatun Najah Al-Hadi Memiliki 2 buah ruang pengasuh asrama, 1 buah Gedung Penjaga (Pimpinan) dan 1 gedung khusus POSKESTREN 2 ruangan yang masing-masing memiliki Kamar mandi (WC).
Dari segi wirausaha PP Madinatun Najah Al-Hadi memiliki 8 buah kolam dan beberapa lahan untuk bercocok tanam sayur-mayur. Semua sarana yang dimilik PP Madinatun Najah Al-Hadi tersebut diharapkan dapat membantu/ meringankan biaya pemukiman dan makan santri.
Dalam rapat tersebut hasilnya untuk sementara ini ada 15 calon santri masing-masing 7 orang santriwan dan 8 orang santriwati semuanya adalah siswa-siswi MTs Al-Hadi. Memang untuk tahap awal ini kita belum mewajibkan seluruh siswa untuk mukim (mondok). Pelaksanaan pemondokan/ pemukiman akan dilaksanakan selambat-lambatnya pada awal Februari 2017 karena saat ini masih dalam persiapan kelayakan pemukiman baik kesiapan gedung dan sarana prasarana lainnya maupun kesiapan tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan serta kurikulumnya.
Hal yang paling mendasar untuk menghidupkan kembali Pondok Pesantren adalah untuk memperkenalkan kepada masyarakat tentang keberadaan MTs Al-Hadi serta mengharapkan berjalannya Pondok Pesantren Madinatunnajah Al-Hadi karena kegiatan pemukiman nonaktif mulai tahun 2011 hingga saat ini.
Walau bagaimanapun kondisinya kepala Madrasah akan terus berupaya memberikan pendidikan ekstra kepada peserta didik/ santri khususnya yang bercirikhas pesantren, seperti Penekanan pada pemahaman Al-Qur’an dan Kitab Klasik, penguasaan Keilmuan Bahasa Arab (Nahwu Sharf), Ilmu Tilawah Al-Qur’an, Tahfiz Al-Qur’an, Ilmu Kaligrafi Arab serta kesenian yang bersifat agamis melalui pembelajaran dan pemukiman serta ekstra kurikuler sesuai dengan keterbatasan Guru Bidang Studi (Al-Asatidz) yang dimiliki MTs Al-Hadi. Mudah-mudahan Allah meridhoi.
Penulis : Candra Hartawan **
Redaktur: H.Nopian Gustari
Pendidikan
Pendidikan Madrasah
Terkait Pemondokan Santri, MTS Al-Hadi Lebong Adakan Rapat Wali Murid
- Jumat, 13 Januari 2017 | 00:00 WIB