Pendidikan Madrasah

Sapa ASN Kemenag di Bengkulu, Dirjen Pendis Beberkan Lima Konsep IHSAN Pada Madrasah Dan Pontren

BENGKULU (HUMAS) --- Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag RI, Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdhani,S.TP, M.T melaksanakan kunjungan kerja ke Provinsi Bengkulu. Dirjen menyapa ASN yang dikemas dengan pembinaan, di Aula Kanwil Kota Bengkulu. Jumat, (26/3).

Dirjen disambut Kakanwil Kemenag Drs. H. Zahdi Taher.,M.HI, Kabag Tata Usaha Drs. H. Hamdani.,M.Pd, para Kepala Kemenag, pejabat eselon III dan eselon IV dilingkungan Kanwil dan Kemenag Se-Provinsi Bengkulu.  

Dalam kesempatan itu, Dirjen menyebut bahwa pendidikan adalah proses transformasi ilmu atau transformasi nilai untuk memberikan nilai kepada manusia dan kemanusian. Ketika bicara guru dalam konteks pemulian manusia, maka guru adalah agen perubahan yang meningkatkan kapasitas manusia melalui sentuhan kapasitas akal.

‘’Jika kita sudah bicara proses pendidikan dan keimanan kita yakni islam, khsusunya dalam pendidikan di madrasah, setidaknya ada konsep lima lima pilar utama yang menjadi penyangga dengan terangkum dalam kata IHSAN. Kata IHSAN merupakan akronim dari Integritas, Humanisme, Spritualitas, Adaptability, Nationality,’’ kata Dirjen.

Pertama adalah Integritas. Menurut Dhani, Pendidikan Islam harus mampu menciptakan atau melahirkan alumni madrasah yang memiliki integritas.

“Gagal sebuah lembaga pendidikan islam termasuk Madrasah, apabila tidak mampu menghasilkan lulusan siswa-siswi yang tidak memiliki integritas yang baik,’’ beber Dirjen.  

Yang kedua adalah Humanity. Proses pendidikan yang berlangsung di madrasah, harus mampu menampilkan nilai-nilai kemanusiaan, atau nilai kebaikan.

 “Kita sadar betul bahwa kejujuran itu adalah mata uang yang tidak bisa diperjual belikan. Tetapi apabila kita mengungkap sebuah kebenaran, maka dibingkai dengan nilai kebaikan, dan nilai kebaikan itu, kita sebut dan dengan nilai kemanusiaan,’’ ungkap Dhani begitu Dirjen ini akrab disapa.

Yang ketiga lanjut Dhani, adalah Sprituality. Yakni ruang ritual, ruang  kebermaknaan dirinya, dimana orang yang memiliki nilai-nilai spiritual, apa yang dilakukan selalu diniatkan sebagai ibadah.

‘’Dia sadar betul, tidak ada kesombongan, tidak ada keangkuhan. Semuanya adalah irisan Tuhan YME. Artinya semuanya harus diniatkan sebagai ibadah,’’ jelas Dirjen.  

‘’Dengan demikian, gagal Madrasah kita menciptakan alumni yang baik, apabila alumni kita tidak sadar posisinya sebagai hamba Allah Tuhan YME.,’’ sambung Dhani lagi, begitu Dirjen ini akrap disapa.

Selanjutnya adalah, Adaptability. Yaitu kemampuan manusia untuk menyelaraskan diri dan berdialog dengan lingkungan strategis di sekitarnya, tanpa kehilangan identitasnya.

Menurut Dhani, Adaptasi harus menjadi kekuatan untuk memahami, bahwa sebuah lembaga pendidikan harus menghadirkan anak zaman, mereka yang beribukan waktu berayahkan zaman, menari bersama zaman untuk menarikan zaman. Dalam konteks pendidikan, dinamika zaman hari ini adalah kebutuhan terhadap penguasaan teknologi.

“Orang yang hebat pada hari ini adalah orang yang mampu membaca masa depan dengan baik. Guru yang hebat akan mampu melahirkan anak didik  yang akan bisa menguasai zamannya,” sambungnya.

Terakhir adalah Nationality. Proses pendidikan madrasah harus mengajarkan kecintaan pada tanah air. Itu adalah bagian dari batang tubuh seorang manusia dan lembaganya.

“Guru dan anak didik di madrasah harus mencintai tanah air,’’ pesan nya lagi.

Dikesempatan yang sama, Kakanwil mengapresiasi lima konsep IHSAN yang disampaikan oleh Dirjen Pendis. Zahdi berkomitmen akan selalu mengingatkan kepada jajarannya, terutama dewan guru dilingkungan Madrasah untuk dapat menerapkan konsep tersebut.

‘’Ini semua tentu untuk menuju Madrasah hebat dan bermartabat,’’ ungkap Zahdi.

Diakhir penyampaiannya Zahdi memuji semangat Dirjen dalam mencapai cita-cita bangsa, sebagai upaya bersama, dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Provinsi Bengkulu, termasuk pendidikan di Pondok Pesantren.

‘’Terimakasih Bapak Dirjen, kami sangat bangga dan senang. Karena kehadiran Bapak dapat memberikan motivasi, atau nuansa dan semangat baru untuk kami semua, sehingga harapan kita semua dapat tercapai yakni peningkatan SDM termasuk sarana pendidikan di Provinsi Bengkulu,’’ demikian Zahdi.

Sementara itu, pembinaan juga dihadiri oleh Rektor IAIN Bengkulu Prof. Dr. Sirajuddin.,M.Ag, dan seluruh Kepala Madrasah. Kunjungan kerja Dirjen juga dikemas dengan pembinaan DWP oleh Ny Hilda Ali Ramdhani yang dihadiri langsung oleh Ketua DWP Kanwil Hj. Mega Haryanti Zahdi serta pengurus. Usai melaksanakan pembinaan,  Dirjen Pendis dan Kakanwil menyapa guru dan pegawai serta siswa-siswi MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah.  (Tatang)


TERKAIT

Pendidikan LAINNYA