Bengkulu (Inmas), Pondok Pesantren Baitul Quran yang baru buka 1 bulan yang lalu beralamat sido makmur Kec. Air Majunto Kab. MM saat ini memiliki 16 santri. Ponpes ini merupakan pelebaran sayap dari ponpes aliman yang beralamat di Desa Tira Makmur yang program utamanya melahirkan santri hafal quran.
Setiap santri ditargetkan hafal quran dalam waktu 16 bulan. Selama belajar seluruh santri tinggal di ponpes sepanjang hari seluruh waktu dimanfaatkan untuk menghafal quran, mulai dari pagi siang hingga sore. Malam harinya belajar pelajaran umum, sesuai jenjang pendidikan.
Sebagaimana disampaikan oleh pimpinan ponpes Qaitul Quran Ust. Mashuri, LC (28/08), beliau menjelaskan ide mendirikan ponpes khusus menghafal quran ini muncul atas keprihatinnya terhadap generasi muda. Ust. Mashuri menilai di Mukomuko saat ini sangat minim hafis Qur’an oleh karena itu ia berbuat sesuai bidangnya.
Disampaikan Mashuri, saat ini ada 16 santri yang sedang menghafal Qur’an. Mereka terdiri dari berbagai usia, usia termuda 10 tahun dan tertua 17 tahun. Dalam hal menghafal Quran tidak ada batasan usia, semua diberlakukan sama. Selama mengikuti program ini santri tidak mengikuti pelajaran di sekolah umum status dari sekolah.
“Meskipun tidak mengikuti pelajaran disekolah, anak anak tidak ketinggalan materi pelajaran, dari pagi sampai sore, anak anak fokus menghafal qur’an, malam harinya belajar pelajaran umum“ Jelas Mashuri.
Mashuri menambahkan dalam satu bulan santri diizinkan pulang sebanyak 2 kali waktunya mulai sabtu sore hingga minggu sore, selebihnya berada di ponpes untuk menghafal quran.
Untuk biayanya Mashuri menjelaskan setiap anak dikenakan biaya Rp 1 juta / bulan, biaya ini sudah mencakup kebutuhan. Selama di ponpes mulai dari biaya makan, loundry, tempat tinggal dan lain sebagainya.
”Biaya Rp 1 juta sebulan sebenarnya sangat minim, karena kebutuhan gizi anak harus dicukupi. Tanpa gizi yang memadai anak anak sulit untuk cepat menghafal Qur’an” ujar Mashuri. (Humas KanKemenag Mukomuko)