Mukomuko (Humas) - Tim akreditasi MTsN 1 Mukomuko yang diketuai oleh Irma Yunia Dewi, S.Pd, mengikuti sosialisasi Instrumen Akreditasi Satuan Pendidikan (IASP) 2020.
Kegiatan sosialisasi yang berlangsung secara virtual/ zoom meeting dan di ikuti oleh 22 sekolah/madrasah dalam Provinsi Bengkulu. Sementara itu untuk MTsN 1 Mukomuko sendiri kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh Kepala Madrasah dan seluruh koordinator bidang penilaian akreditasi.
Dalam sambutannya Ketua BAN-S/M Provinsi Bengkulu, Prof. Dr. Badeni, M.A, menyampaikan untuk memperhatikan betul presentasi dari narasumber agar tidak mengalami kendala saat pengisian data di aplikasi Sispena. Badeni juga mengatakan rencana awal untuk pelaksanaan visitasi di tahun ini hanya sampai tahap 2 saja, namun dari berbagai pertimbangan terkait dengan anggaran yang bisa dihemat sehingga kita adakan yang ke 3.
“Kalau ditanya mendadak kami juga tidak tahu, kami hanya melaksanakan instruksi pusat berdasarkan isian yang bapak ibu berikan lewat dapodik/emis, jadi kalau keberatan itu bukan karena BAN Provinsi,” jelas Badeni.
Badeni juga menjelaskan perkara nilai akreditasi memang ada pergeseran naik ataupun turun, agar tidak menurun isilah dengan sebaik mungkin data-data yang perlu diisi sebelum asesor melakukan visitasi, meskipun visitasi ini dilaksanakan secara daring tetapi pada prinsipnya serupa.
Terkait ini karena IASP baru, empat tahun yang lalu instrumen ini belum ada, tentunya banyak perubahan dengan sistem yang baru, sehingga harus diperhatikan dengan baik bagaimana proses pengisiannya, bagaimana indikatornya kemudian apa saja yang dibutuhkan, apa saja sarana yang tersedia baik labor atau lain-lain.
"Tolong diperhatikan betul untuk dapat melakukan pengisian dengan baik bagaimana data data yang diupload, karena itu akan mempengaruhi nilai, karena bila nilai turun menjauh akan dilakukan pengecekan salahnya dimana. Kebijakan yang ada kalau baik akan diberikan sertifikat kalau menurun akan ditinjau ulang dimana salahnya apakah bapak ibu salah dalam mengisi, karena penginputan data sedikit banyak akan berpengaruh dalam menentukan kondisi sekolah bapak ibu apakah turun, stabil atau naik,” tambah Badeni.
Di akhir sambutannya Badeni berpesan untuk lebih hati-hati dan teliti dalam mengisi instrumen akreditasi karena visitasi secara daring ini cukup berbeda dengan dulu, kalau sekarang cenderung kinerja para guru, produk pruduk harus diungkapkan, sehingga saat visitasi secara daring berlangsung data bisa menggambarkan keadaan sesungguhnya, sehingga harus diperhatikan dengan baik pengisiannya. (RM84).