Pendidikan Madrasah

MAN 1 Kepahiang Meriahkan HUT RI Ke-74 Dengan Gerak Jalan

Kepahiang (Inmas)-  Persiapan pelepasan dua tim putri turun ke jalan untuk mengikuti lomba gerak jalan dalam menyemarakkan HUT Ri ke 74 tahun 2019 sudah dimulai. Dua tim putri yang masing-masing terdiri dari 15 siswa diutus untuk mewakili MAN 1 Kepahiang dalam lomba gerak jalan kategori SMA/MA. Kreativitas regu untuk menarik perhatian juri dan warga masyarakat yang akan menonton diari pinggir jalan diwujudkan dengan Tim putri pertama menggunakan seragam putih abu-abu dilengkapi almamater MAN 1 Kepahiang warna hijau dan peci paskibra. Di lain regu mempersiapkan diri dengan seragam pramuka dipercantik dengan topi pantai.

    Pelepasan kedua regu dilaksanakan di lobi MAN 1 Kepahiang oleh Kepala MAN 1, Dra. Hj. Rosnani, M.Pd “Dengan latihan dan semangat siswa semoga diberi kesehatan dan kekuatan untuk mengemban tugas dengan baik tanpa adanya kendala selama perlombaan baik fisik atau mental siswa.” Untaian do’a beliau sebelum meninggalkan ke sekolah untuk mengantarkan empat siswa peserta KSM yang juga akan mengikuti seleksi tingkat provinsi di Kota Bengkulu. “Dengan mengikuti berbagai kegiatan diluar pembelajaran di kelas selama bulan Agustus ini memberikan kebebasan berekspresi pada siswa yang dibebani tugas belajar selama ini. Para siswa sudah menunjukkan karakter generasi muda yang siap menuju Indonesia unggul.”

    Perlombaan dimulai pukul 09.00 WIB dilepas oleh Ny.Sakut Fitriana Zen (TP PKK Merigi) mewakili bapak Camat Merigi Zen Pinani, S.Sos, Msi. Rute gerak jalan dari Terminal Merigi sampai Gudang Bulog Dua Jalur dengan jalan yang terdapat beberapa tikungan. Seluruh anggota regu mengikuti aba-aba komandan dengan gesit dan cekatan. Dekatnya jarak MAN 1 Kepahiang dengan rute perlombaan membuat siswa MAN 1 Kepahiang ikut meramaikan jalan memberikan semangat kepada kedua tim dalam riuh tepuk tangan dan sorai-sorai gembira.

    Imel Paroga, siswa kelas XI IPS telah berpengalaman mengikuti lomba gerak jalan pada tahun lalu dipercaya menjadi komandan tim putih abu-abu menjelaskan bahwa anggota tim bukanlah anggota pramuka aktif sehingga masih melakukan kesalahan pada tikungan terakhir menjelang garis finish. “Selain itu, riuh suara drumband cukup mengganggu konsentrasi dan fokus tim.  Masih banyak yang perlu dilatih dalam hal kekompakan agar dapat mempertahankan gelar juara seperti tahun lalu.” Ungkapnya sembari menghapus keringat di dahinya. Sementara itu, Mike Lorenza dari kelas X IPA 1 ditunjuk sebagai komandan tim pramuka juga mengalami kendala yang sama. “Ini pengalaman yang berharga untuk kami siswa kelas X yang masih berpeluang mengikuti lomba tahun depan” ungkapnya penuh optimis seraya membasahi tenggorokannya yang sudah kering. -Liza Sudarti,S.Pd.Si


TERKAIT

Pendidikan LAINNYA