Kota Bengkulu (Humas) - Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Kota Bengkulu melaksanakan kegiatan Market Day, beberapa waktu yang lali. Dimana, kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk perwujudan dan aplikasi penguatan pendidikan karakter di sekolah atau madrasah. Mengingat kondisi cuaca hujan, kegiatan ini dilaksanakan bertempat di depan teras MIN 2 Kota Bengkulu.
Kepala Madrasah Tarmizi,M.T.Pd. sangat mengapresiasi kegiatan ini, kedepannya Beliau berharap kegiatan ini bisa terus berlangsung dengan tema-tema yang lebih kreatif dan inovatif lagi, dengan karya anak menjadi bermanfaat. Sehingga kita bisa menjadi Madrasah Hebat dan Bermartabat.
“Setidaknya ada tiga nilai yang bisa di ambil dari kegiatan Market Day ini yaitu, nilai religius, kemandirian dan gotong royong. Dari nilai religius, siswa dilatih untuk melakukan nilai-nilai kejujuran dalam proses jual beli sampai dengan laporan perolehan hasil. Wujud sikap mandiri dan gotong royong yaitu anak-anak diberi kebebasan untuk mempersiapkan lapak, memilih dan menjajakan barang dagangannya,” papar Tarmizi
Hal senada pun disampaikan oleh Rinduhati, M.Pd. salah satu wali Kelas 4 yang menerapkan Kurikulum Merdeka.
“Dalam Kurikulum Merdeka (KurMer) siswa dilatih dalam melaksanakan pembelajaran dengan sistem Project. Yaitu, Project penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil alamin (P5 P2RA) dengan tema Kewirausahaan. Dimana pesertanya semua berasal dari siswa Kelas 4,” ungkap Rinduhati.
Lebih lanjut Rinduhati menjelaskan, Project Penguatan Profil Pancasila adalah Pembelajaran Lintas disiplin Ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitarnya. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis Project (Project Based Learning), hal ini memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar dalam situasi tidak formal, struktur belajar yang flexible, kegiatan belajar yang lebih interaktif, dan juga terlibat langsung dengan lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi.
“Madrasah hanya memberi rambu-rambu bahwa yang dijual dalam bentuk jajanan makanan, sayuran yang segar dan minuman tradisional, yang sehat dan tidak mengandung bahan pengawet. Pemilihan menu makanan dan minuman, serta konsep pemasaran dan manajemen usaha, diserahkan semuanya kepada siswa dengan arahan dari wali kelas masing-masing,” papar Rinduhati.
“Alhamdulillah kegiatan ini berjalan baik dan lancar, hasil karya peserta didik dalam memproduksi bahan makanan sendiri habis laris manis terjual. Kegiatan ini sukses mengarahkan peserta didik untuk berfikir kreatif yang merupakan implementasi dari Kurikulum Merdeka Belajar,” pungkas Rinduhati.
Peserta didik diberi keleluasaan menggunakan lingkungan sekolah yang berupa halaman madrasah sebagai lokasi tempat membuka usaha mereka dalam acara Market Day tersebut. Peserta didik sangat antusias dalam kegiatan ini, sehingga ada beberapa stand yang berhasil menjual habis produknya dalam waktu yang singkat seperti sayuran hijau yang habis di borong oleh ibu guru. (Ridwan/Popi)