KEPAHIANG (INMAS) – Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu memuji kekompakan dan atusias ratusan guru PAUD/TK/RA se-Kabupaten Kepahiang. Mereka kompak dan begitu semangat mengikuti kegiatan pelatihan akbar Pendidikan Holistik Berbasis Karakter (PHBK) yang digelar atas kerjasama Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM), Indonesia Heritage Foundation (IHF), Yayasan Kesejahteraan Umat Ar-Rahman Kepahiang dan Pemda Kabupaten Kepahiang, di Guest House Kabupaten Kepahiang. Selasa – Kamis, (18 s.d 20 Februari 2020).
Didampingi Ketua DWP yang juga Pembina IGRA Provinsi Bengkulu, Hj. Sukmawati, S.Ag, Tokoh masyarakat yang juga Ketua Presidium Kabupaten Bengkulu Tengah H. Wasik Salik, Kakanwil Kemenag Provinsi Bengkulu Drs. H. Bustasar, MS, M.Pd yang dalam hal ini diwakili Kabid Penamad Kanwil Kemenag Dr.H. Junni Muslimin, MA yang hadir langsung pada acara tersebut mengapresiasi pihak penyelenggara, terutama para guru PAUD/TK/RA se-Kabupaten Kepahiang yang telah sukses menyelenggarakan dan mengikuti kegiatan ini. Program ini sangat penting, dimana bertujuan untuk melatih guru dalam membentuk ahlak, daya pikir kritis, dan kreativitas anak-anak.
‘’Yang terpenting lagi dari kegiatan ini adalah, sebagai upaya pendekatan efektif dan saintifik. Sehingga guru-guru bisa memiliki daya kritis dan menerapkan dalam kreativitas anak-anak,’’ kata mantan Kakan Kemenag Kabupaten Lebong ini.
Junni yang juga presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kabupaten Bengkulu Tengah ini juga berkomitmen akan terus mengawal bahkan mendukung terobosan atau inovasi-inovasi yang dicurahkan guru PAUD,TK dan RA se-Provinsi Bengkulu. Karenanya, dia meminta jika ada terobosan atau program baru dalam mendukung pendidikan, Kanwil Kemenag Bengkulu siap terbuka untuk merealisasikannya. ‘’Karena ini semua untuk menyelamatkan ribuan anak bangsa, maka kami siap mendukung dan mengawal,’’ tegas Junni.
Apalagi dikatakan Junni, program ini merupakan tiga hari yang luar biasa. Artinya, Junni meminta kepada peserta agar mengikuti kegiatan ini dengan baik. Karena ini juga merupakan bagian dari bukti para guru sebagai sumbangsih untuk negeri tercinta. Dengan demikian, setelah mengikuti kegiatan ini. Guru bisa menerapkan pendidikannya di tempat tugasnya masing-masing. ‘’Ini juga bisa dijadikan bekal bagi mereka untuk menjadikan anak yang soleh dan keluarga yang bahagia,’’ demikian Junni.
Sementara itu, pelatihan yang digelar selama tiga hari tersebut mengupas materi diantaranya : mengenai pentingnya pendidikan karakter sejak Usia Dini, Komunikasi Efektif Membangun Karakter, Prinsip-Prinsi Pendidikan Holistik Berbasis Karakter, Literasi membangun Karakter untuk Anak Usia Dini, Bahaya Video Games Kekerasan, Perlindungan Anak dan Literasi Global. Kegiatan ini juga mengupas materi mengenai kelekatan Ibu dan Anak, Sistem Evaluasi pendidikan Holistik Berbasis Karakter dan Training Motivasi. (Tatang)