Mukomuko (Humas) - Guru MTsN 2 Mukomuko, Muhtohar, S.Pd melakukan kegiatan napak tilas dan observasi potensi wisata religi di Kabupaten Mukomuko. Kegiatan ini dilakukan dengan berkolaborasi dengan Kiai Muhyidin, salah seorang Penyuluh Agama Islam (PAI) Non PNS yang bertugas di KUA Kecamatan Penarik.
Adapun yang melatarbelakangi diadakannya kegiatan tersebut berawal dari keprihatinan Kiai Muhyidin mengenai minimnya literatur yang memuat informasi tentang sejarah masuk dan berkembangnya Islam di wilayah Kabupaten Mukomuko.
"Saya sudah lama berniat melakukan kegiatan ini. Insyaallah hasil laporan dan informasi yang kami himpun dari beberapa narasumber nantinya ingin kami jadikan sebuah karya tulis," ungkap Muhyidin.
Kegiatan napak tilas dan observasi potensi wisata religi mulai dilakukan setelah keduanya mendapat dukungan dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mukomuko, H. Widodo, S.H.I dengan dikeluarkannya surat tugas sebagai penguat bahwa kegiatan tersebut tidak hanya sekadar napak tilas biasa namun harus disampaikan pula hasil laporannya.
Pada Minggu (7/11/2021), pukul 08.30 WIB keduanya melakukan ekspedisi untuk pertama kalinya. Target situs sejarah pertama yang dipilih yaitu menggali sejarah dan menelusuri keberadaan makam Syeikh Mutla' yang berlokasi di Desa Sungai Gading Kecamatan Selagan Raya. Syeikh Mutla' atau Syeikh Abdullah Khari diyakini merupakan salah satu orang yang memiliki pengaruh besar dalam penyebaran Islam di Kabupaten Mukomuko.
Hingga saat ini, makam Syeikh Mutla' atau biasa masyarakat sekitar menyebutnya Tempat (makam) Panjang itu masih terjaga dengan baik. Tidak jauh dari lokasi tersebut, terdapat pula makam Puti Bunga Melu yang tidak lain adalah istri dari Syeikh Mutla'.
Selain berziarah di makam Syeikh Mutla', keduanya pun berhasil mewawancarai seorang narasumber bernama Bapak Lakum. Pria usia 67 tahun tersebut menuturkan bahwa dirinya merupakan cicit Syeikh Mutla' yang ke-9.
Kedepan, ekpedisi akan kembali dilakukan oleh keduanya dengan mendatangi tempat-tempat bersejarah lain yang ada di Kabupaten Mukomuko. Harapannya dengan kegiatan napak tilas tersebut dapat memberikan pengalaman dan informasi yang berharga. Supaya masyarakat dapat melek sejarah, sehingga dapat memberikan informasi tentang potensi wisata religi Kabupaten Mukomuko yang relevan untuk dikembangkan. (Muhtohar)