Kota Bengkulu (Inmas)-Dengan mewabahnya Virus Corona (Covid-19) yang saat ini meluas di seluruh dunia, berbagai kebijakan diterapkan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini. Salah satunya kebijakan untuk beljajar di rumah bagi para siswa sekolah. Hal ini juga berlaku di Kota Bengkulu.
Seperti disampaikan oleh Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Kota Bengkulu, Zinatul Hayati, S.Ag, Senin (4/5), bahwa siswa telah menjalani proses belajar di rumah selama delapan pekan yang telah dilalui. Dan akan tetap berlangsung sampai Covid-19 ini dinyatakan sudah benar benar aman.
Zinatul menambahkan, bahwa merumahkan siswa ini sebagai salah satu upaya dalam pencegahan penyebaran Virus Corona. Serta mendukung kebijakan pemerintah untuk melakukan social distancing atau jaga jarak.
Lebih lanjut Zinatul menjelaskan, untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dilangsungkan di rumah. Dan hal ini sudah berkoordinasi dengan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bengkulu untuk menggunakan e-learning madrasah atau seminimalnya adalah pembelajaran daring via media sosial.
Diintruksikan oleh Zinatul kepada semua wali kelas dan guru mata pelajaran agar memberikan pembelajaran berupa tugas ringan kepada siswa untuk dikerjakan di rumah selama libur lebih dari delapan pekan ini, sehingga tidak membebani siswa. Dan para siswa tetap semangat untuk melaksanakan pembelajaran.
"Sesuai dengan surat edaran dari Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu, siswa kita rumahkan untuk dua pekan pertama,dan ini terus bertambah sehingga sudah hampir delapan pekan ini sudah kita lalui. KBM tetap berlangsung dengan menggunakan e-learning madrasah. Atau seminimalnya nanti guru memberikan penugasan kepada siswa apa yang dikerjakan sesuai dengan Tema yang ada di buku pembelajaran. Bisa menggunakan WA atau sosial media lainnya untuk mengefektifkan proses pemberian tugas kepada siswa. Sejauh ini, siswa juga tetap semangat dalam melaksanakan pembelajaran”. Jelas Zinatul.
Selanjutnya Zinatul juga menyampaikan selama siswa dirumahkan pelaksanaan KBM dari dua pekan pertama, sampai delapan pekan yang telah kita lalui ini, staf TU tetap di madrasah dalam menjalankan tugasnya dengan sistem piket bergantian hanya diisi oleh dua orang pegawai.
"Selama siswa libur, Staf TU tetap beraktivitas seperti biasa di madrasah dengan sistem piket bergantian hanya diisi oleh dua orang. Untuk menyiapkan kebutuhan yang diperlukan, atau merapikan administrasi lainnya di madrasah kita ini." Pungkas Zinatul. (Ridwan/Popi)