Bengkulu (Humas) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu H. Muhammad Abdu, S.Pd.I., M.M. membuka secara resmi asesmen madrasah di MAN 2 Kota Bengkulu, Rabu (15/3).
Pembukaan yang diselenggarakan pagi hari sebelum pelaksanaan asesmen ini digelar di halaman MAN 2 Kota Bengkulu, dihadiri seluruh guru, TU, dan siswa kelas XII MAN 2 Kota Bengkulu.
Dalam arahannya Kakanwil menekankan kepada seluruh siswa untuk mengikuti ujian dengan seksama, tenang, tidak gegabah. "Jangan gegabah, cermati soal-soal ujian dengan tenang, jangan sekali-sekali mencontek atau perbuatan curang seperti apapun itu, tunjukkan kemampuan diri, banggalah dengan kemampuan diri sendiri, ijazah berwujud selembar kertas, namun kejujuran siswa madrasah adalah yang utama" ujar Kakanwil.
"Masa depan masih panjang, asesmen ini adalah salah satu proses menuju masa depan yang menanti di depan mata, jangan khawatir kemana kaki melangkah menempuh pendidikan selanjutnya, selama semangat belajar masih bergelora, perguruan tinggi siap memfasilitasi" lanjut Kakanwil.
Motivasi-motivasi belajar yang dipaparkan Kakanwil juga terkait opsi perguruan tinggi yang bakal ditempuh usai menuntaskan pendidikan di madrasah aliyah, salah satunya adalah perguruan tinggi di bawah naungan Kementerian Agama yang aksesnya terbuka luas bagi lulusan madrasah. "Di Provinsi Bengkulu ada 2 universitas negeri bergengsi yang masih satu payung dengan MAN, di Kota Bengkulu UIN Fatmawati, satu lagi IAIN Curup di Kabupaten Rejang Lebong" kata Kakanwil.
"Manfaatkan berbagai kemudahan akses dan fasilitas mumpuni yang ada di kedua perguruan tinggi ini, tanamkan semangat belajar, bagi yang kurang mampu jangan berkecil hati, ada beasiswa yang siap menunjang pendidikan sampai selesai, raih peluang ini!" lanjutnya.
Sementara itu ditempat yang sama Kepala MAN 2 Kota Bengkulu Rahayu, M.Pd menerangkan, asesmen madrasah yang dilaksanakan dari tanggal 15 sampai 31 Maret secara daring ini diikuti oleh 274 orang siswa kelas XII MAN 2 Kota Bengkulu. "Ada 19 mata pelajaran ujian, dalam 1 kelas ditata 20 orang siswa dengan perangkat HP masing-masing" terang Rahayu. (js)
