Bengkulu (Informasi dan Humas) 03/3- Kepala Penyelenggara Syariah Kemenag Kabupaten Rejang Lebong (RL), Tegu Ati, S.Ag, M.Pd isi ceramah agama dalam rangka pengajian bulanan di Kantor Dinas Pelayanan Terpadu Kabupaten Rejang Lebong.
Acara ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pelayanan Terpadu Kab. Rejang Lebong Edy Zulkarnain, S.Sos, M.SI. dan segenap karyawan dan jajaran staf di Instansi Pelayanan Terpadu Kab. Rejang Lebong.
Dalam ceramahnya Ka. Peny. Syari’ah Kemenag. Kab. Rejang Lebong Tegu Ati, S.Ag, M.Pd. menyampaikan bahwa: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah Swt. Kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan kebahagiaanmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu.” hal ini tercantum seperti Firman Allah Swt. dalam al-Qur’an surat al-Qashas ayat 77.
Ibarat kata Imam Al-Ghazali: “kehidupan di dunia ini ibarat kita menyelupkan tangan kita ke air laut, seberapa banyak air laut yang tersisa di tangan kita, itulah ibaratnya rezeki yang kita dapatkan di dunia ini, air laut yang banyak tersebut ibarat kehidupan di akherat.” terangnnya.
Dalam ayat yang lain beliau menyampaikan sbb.; “dan kami jadikan siang untuk mencari penghidupan.” (QS. An-Naba’: 11). Artinya: apabila telah terbit matahari, maka dianjurkan bagi kita manusia di muka bumi ini, untuk mencari nafkah, sudah tentu nafkah yang halal, dan dicari dengan jalan yang baik.
Kemudian beliau juga menyampaikan ayat yang lain yang berbunyi; “Apabila telah menunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah Swt. Dan ingatlah Allah Swt. Banyak-banyak supaya kamu beruntung.” kita hidup di dunia ini tidak bisa lepas dari kebutuhan hidup sehari-hari, baik makan, minum, sandang, pangan, dan sebagainya.
Beliau juga menyampaikan dalam ceramahnya bahwa: “ketika manusia terlalu mementingkan akhiratnya biasanya dunianya akan tinggal, akibatnya: Etos kerja menurun, pandangan terhadap dunia picik, selalu menghindar terhadap persoalan dunia, lari dari kenyataan hidup, meninggalkan tanggung jawab, dunia bukan saja harus dihindari bahkan harus diperangi.
Dan hendaklah ada keseimbangan antar kehidupan dunia dan akherat. Suasana khidmat tampak jelas dimuka para jamaah yang menghadiri acara tersebut. Mereka sangat khusuk mendengar ceramah yang disampaikan oleh ustadz tersebut.
Penulis : Ismail Mainas/C**Editor : Jaja**Redaktur: H.Nopian Gustari