BENGKULU (HUMAS) --- Potensi zakat di Provinsi Bengkulu ternyata mencapai Rp 300 milyar pertahun. Porsi terbesar pada zakat penghasilan ini, dihimpun melalui ribuan ASN dan karyawan swasta yang tersebar di Provinsi Bengkulu.
Hal ini diungkapkan Kabid Penerangan Agama Islam Zakat dan Wakaf Drs.H. M. Soleh.,M.Pd mewakili Kakanwil Drs. H. Zahdi Taher.,M.HI pada Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Badan Amil Zakat Nasional se-Provinsi Bengkulu di Latansa Hotel. Selasa malam, (8/6).
‘’Selain ASN dan karyawan swasta juga potensi itu dihimpun dari penghasilan pribadi lainnya. Jika setiap tahun potensi itu dihimpun maksimal, kami yakin kita bisa mengentaskan fakir miskin di Bengkulu,’’ kata M.Soleh didampingi Kasi Pemberdayaan Zakat Hj.Septy Veronica.,SE.,M.SI.
Namun disayangkan dalam realisasinya, total jumlah penghimpunan zakat di Bengkulu belum maksimal. Dari laporan realisasi sementara sejak bulan Januari hingga Mei tahun ini, masih berada diangka 27 milyar.
‘’Dilihat potensinya, kalau semua masyarakat berzakat, maka hitungan kita sejak Januari hingga Bulan Mei ini sudah mencapai 150 milyar,’’ kata Kakanwil yang diamini Septy Veronika.
Hal ini menurut Septy, Kesadaran masyarakat dalam membayar zakat masih terhitung rendah. Selain itu belum tumbuhnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
‘’Setiap tahun Kanwil Kemenag melakukan audit syariah terhadap laporan keuangan dan adminitrasi BAZNAS Provinsi maupun pengelolaan lembaga zakat Kabupaten/Kota se-Provinsi. Hasilnya, kita menemukan bahwa pengurus lebih memprioritaskan biaya operasional daripada menyalurkan kepada mustahiq,’’ ungkap Kabid Penais ini.
"Karenanya, untuk menumbuhkan kepercayaan kepada masyarakat, kedepan pengelolaan keuangan BAZNAS harus professional dan transparan,’’ pintanya.
Kakanwil setuju pernyataan Ketua BAZNAS RI Prof. Dr.KH.Noor Achmad perlu perang strategi dalam menyukseskan misi BAZNAS.
‘’Inilah perlu penekanan dari jajaran pemangku kepentingan di Provinsi Bengkulu untuk mendukung dan mendorong pertumbuhan BAZNAS sebagai lembaga pengelola zakat yang kuat, terpercaya, dan modern,’’ harap Kakanwil.
‘’Salah satunya membentuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ) yang dinilai belum maksimal di masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baik di Provinsi maupun di Kabupaten/Kota,’’ jelas Kakanwil.
Selain itu, langkah berikutnya yakni menggenjot zakat dengan mencanangkan program 'Kebangkitan Zakat' di Bengkulu.
‘’Mulai saat ini, kita harus berperan dalam menyadarkan masyarakat agar mau membayar zakat. Terlebih, dalam pandangan Islam, zakat merupakan kewajiban yang harus dipenuhi,’’ demikian Abi Soleh
Sementara itu, Rakorda yang mengusung tema ‘’Melalui Rakorda BAZNAS Kita Optimalkan Pendayagunaan Zakat Untuk Mewujudkan Kesejahteraan Umat’’ dibuka oleh Gubernur Bengkulu di Balai Daerah Semarak yang dalam hal ini diwakili Asisten 1 Setprov Supran. Selain Gubernur, Rakor dihadiri Kakanwil Kemenag, Ketua BAZNAS RI, pengurus BAZNAS Provinsi, Kabupaten/Kota, serta pejabat eselon II, III dan IV dilingkungan Pemda Provinsi.
Dalam kesempatan itu, Gubernur menyatakan siap mendukung pengurus BAZNAS dalam meningkatkan daya guna dan hasil guna, pengelolaan zakat. Karena memang disadari program kerja Pemda Provinsi membutuhkan sinergitas dengan berbagai lembaga.
‘’Mudah-mudahan dengan Rakorda ini, dapat merumuskan inovasi yang cemerlang dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berzakat,’’ demikian Gubernur.
(Tim Humas)