Bengkulu (Humas) - HUT Provinsi Bengkulu ke-54 Pemprov Bengkulu bekerja sama dengan Pengurus Masjid Raya Baitul Izzah Bengkulu melaksanakan Gebyar Islami Bengkulu 2022. Gebyar Islami dilaksanakan mulai dari tanggal 15 hingga 18 November 2022 di Masjid Raya Baitul Izzah Bengkulu.
Gebyar Islami 2022 meliputi kegiatan pameran UMKM, kajian muslimah, talkshow ekonomi syariah, berbagai perlombaan, dan tabligh akbar yang menghadirkan Ustadz Das'ad Latif.
Pondok Pesantren Nurul Quran Kabupaten Lebong yang memiliki usaha kemandirian pesantren yaitu budidaya lebah madu trigona turut meramaikan kegiatan dengan mengisi salah satu stan pameran. Sebagai salah satu pesantren yang usaha mandirinya dijadikan pilot project percontohan bagi usaha mandiri pesantren se-Indonesia ini menampilkan berbagai produk dari hasil budidaya lebahnya, yaitu madu, beebread, propolis, bahkan kotak sarang koloni lebahnya yang berisi madu pun tak ketinggalan dibawa mengisi stan pameran.
Dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, Forkopimda Provinsi dan kabupaten/kota se-Provinsi Bengkulu, Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu, instansi vertikal, para pelaku usaha, perbankan dan UMKM, Gebyar Islami dibuka secara resmi oleh Gubernur Bengkulu Dr. H. Rohidin Mersyah, Selasa (15/11) di Gedung Islamic Center Masjid Raya Baitul Izzah.
Usai membuka Gebyar Islami 2022 secara resmi, Rohidin mendatangi satu per satu stan pameran UMKM yang juga berada dalam gedung Islamic Center Masjid Raya Baitul Izzah, deretan stan mengitari panggung utama.
Setibanya di Stan Pondok Pesantren Nurul Quran, Rohidin terpana sejenak menyaksikan berbagai produk-produk budidaya lebah madu Nurul Quran. Semua produk yang terpajang tak luput dari perhatiannya. Kotak sarang lebahpun diperhatikannya dengan seksama.
Pendamping budidaya lebah madu trigona Pondok Pesantren Nurul Qur'an yang juga merupakan ASN Kanwil Kementerian Agama provinsi Bengkulu dengan sigap menjelaskan berbagai produk yang dihasilkan dari budidaya lebah madu trigona.
Seraya memperhatikan kotak budidaya lebah, tidak lama kemudian Rohidin seruput madu langsung dari sarangnya, merasakan sensasi minum madu langsung dari kantong-kantong propolis penampung madu susunan sarang lebah madu trigona.
Usai seruput madu langsung dari sarang, Rohidin memberikan apresiasinya dengan mengungkapkan kekagumannya terhadap usaha kemandirian pesantren budidaya lebah madu trigona yang dilakukan oleh Pondok Pesantren Nurul Quran.
"Luar biasa, kreatifitas usaha pesantren yang patut diacungi jempol, tetap semangat mengembangkan usaha pesantrennya" ujar Rohidin.
Sebelum meninggalkan stan Pondok Pesantren Nurul Quran untuk beralih ke stan UMKM lainnya, Rohidin menyempatkan untuk membeli produk madu Nurul Quran.
Tak lama berselang datang pula Kepala BPOM Bengkulu Yogi Abaso Mataram, S.Si., Apt berkunjung ke stan Pondok Pesantren Nurul Qur'an, melihat aneka produk hasil lebah madu pesantren dengan sigap menanggapi bahwa BPOM Bengkulu siap mendampingi segala usaha pesantren yang terkait dengan tupoksi BPOM, baik itu rumah produksi, izin edar, dll. Bahkan Yogi pun menyampaikan ketertarikannya terhadap budidaya lebah madu trigona dengan mengungkapkan keinginannya untuk belajar bagaimana cara membudidayakan lebah madu trigona kepada pendamping budidaya yang ASN Kemenag ini.
Tidak hanya itu saja, dukungan juga datang dari pengunjung stan yang merupakan seorang eksportir yang ingin mengekspor madu Nurul Quran untuk dipasarkan di luar negeri. "Saya sudah mendengar tentang budidaya lebah madu trigona di Pesantren Nurul Qur'an, bahkan berencana akan berkunjung kesana, eh ternyata bertemu disini, mudah-mudah pertanda baik pembuka jalan usaha pesantren go internasional". Lebih lanjut Ia mengutarakan bahwa dalam waktu dekat ia akan berkunjung ke pesantren untuk membicarakan wacana ini.
Sementara itu Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu Dr. H. Muhammad Abdu, S.Pd.I., M.M. mengutarakan bahwa usaha kemandirian pesantren adalah salah satu program prioritas Kementerian Agama. Berbagai upaya telah dilakukan Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu untuk memberikan dorongan kepada pesantren-pesantren di Provinsi Bengkulu untuk jeli dalam melihat berbagai peluang usaha.
"Budidaya lebah madu di Pondok Pesantren Nurul Quran ini adalah salah satu contoh usaha kemandirian pesantren yang fenomenal, dimulai tahun 2019 namun telah menjadi salah satu pilot project percontohan usaha kemandirian pesantren se-Indonesia" kata Abdu.
Ketua DWP Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu Hj. Nurbaya Abdu juga mengatakan bahwa hasil usaha budidaya lebah madu trigona Pondok Pesantren Nurul Quran ini merupakan salah satu program prioritas unit usaha DWP Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu. "DWP Kanwil Kemenag bersama DWP Kemenag Kab. Lebong akan bergerak bahu membahu membantu memasarkan hasil budidaya lebah madu trigona usaha pesantren ini, promosi dan edukasi madu murni akan kita galakkan, segala daya upaya kita lakukan untuk memajukan usaha kemandirian pesantren" tegasnya. (js)