Bengkulu Tengah, (HUMAS) - Penghulu Kantor Urusan Agama ( KUA) Kecamatan Taba Penanjung, Amir Syarifuddin, S. Pd, memberi tausiah kematian kepada masyarakat Desa Rindu Hati yang bertepatan dengan bulan ramadhan 1445 H pada hari jum'at ( 21/023/24 ).
Tausiah yang disampaikannya adalah nasihat kematian yang menyentuh jiwa, Bahwasanya "Sungguh kami ini (manusia ) berasal dari Allah dan akan kembali pada Allah subhanahu wata'ala".
( Qs : 02: 153 )
Kemudian beliau menyambung dalam penjabaran tausiahnya, bahwa "setiap manusia mempunyai ajal (batas waktu) apabila ajal sudah tiba maka tidak dapat mundur dan tidak dapat maju walau sesaat".(Qs : 07 : 34)
Sebagai penghulu senior di kementerian Agama Kabupaten Bengkulu Tengah, pak Amir sudah biasa dalam menyampaikan nasihat atau setepung setawar kepada ahli musibah dan masyarakat yang hadir pada acara takziah watashliyah tersebut.
Masyarakat sangat antusias dalam mendengarkan ceramah disampaikan oleh beliau yang sesekali disertai dengan guyonan yang membuat jama'ah tertawa dan semakin paham apa maksud dan tujuan dari isi tausiah tersebut. Analogi kematian dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh mayarakat dengan latar belakang pendidikan menengah ke bawah disampaikan oleh Amir sangat tepat dan jelas.
Acara takziah watashliyah dihadiri oleh pemerintahan Desa, pengurus masjid, imam, dan kaum cerdik pandai masyarakat desa setempat. (