Persamaan Ghibah adalah Memakan Daging Saudaranya Yang Sudah Mati, Materi Dalam Pengajian Majelis Taklim Binaan Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Sukaraja

Seluma (Humas) – Majelis Taklim Miftaahussalaam yang merupakan binaan Fifih Nurlatifah selaku Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Sukaraja melaksanakan pengajian pada Rabu sore (23/10) di Desa Bukit Peninjauan II. Pengajian ini diisi dengan membaca Surat Al-Mulk bersama dan dilanjutkan dengan mengisi materi dengan tema Ghibah atau Menggunjing. Materi ini disampaikan oleh ketua Majelis Taklim Miftaahussalaam, Ucu Elin Herlina.

Dalam pengajiannya Ucu menyampaikan bahwa menggunjing atau ghibah adalah membicarakan keburukan atau aib orang lain tanpa sepengetahuan mereka. Ghibah dapat dilakukan secara lisan, tulisan, atau bahasa tubuh. “Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah saw. pernah bertanya: “Tahukah kamu, apakah ghibah itu?” Para sahabat menjawab; “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Kemudian Rasulullah saw. bersabda: “Ghibah adalah kamu membicarakan saudaramu mengenai sesuatu yang tidak ia sukai.” Seseorang bertanya; “Ya Rasulullah, bagaimanakah menurut engkau apabila orang yang saya bicarakan itu memang sesuai dengan yang saya ucapkan?”  Beliau berkata: “Apabila benar apa yang kamu bicarakan itu ada padanya, maka berarti kamu telah menggunjingnya. Dan apabila yang kamu bicarakan itu tidak ada padanya, maka berarti kamu telah membuat-buat kebohongan terhadapnya. (H.R Muslim).

Fifih menambahkan bahwa ghibah merupakan hal tidak baik yang masih kerap dilakukan oleh banyak orang, dan menganggap menceritakan keburukan orang lain adalah hal yang biasa. Menggunjing atau Menggibah dijelaskan juga dalam Surat Al-Hujurat ayat 12 yang artinya "Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.”(Al-Hujurat Ayat 12). (Naf/fifi)


TERKAIT

Berita LAINNYA