Seluma (Humas)- Indonesia akan kembali menyelenggarakan pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu). Politisasi agama bukanlah hal yang bagus untuk negara yang beraneka ragam seperti Indonesia. Hal tersebut seharusnya bisa dicegah agar tidak menimbulkan perpecahan atau friksi di masyarakat.
Mengatisipasi adanya politisasi agama menjelang pemilu 2024 penyuluh agama KUA Sukaraja Dra. Halimah memberi arahan dan masukan dalam menghimbau masyarakat melalui pengajian di masjid jamik desa lubuk sahung. “Kehidupan keagamaan harus berpedoman kepada ajaran keagamaan yang sejuk, ramah, serta mengedepankan toleransi, bukan yang bersifat tertutup dan eksklusif,” ujarnya pada Jum’at, (27/9)
Nilai demokrasi mengakui bahwa perbedaan dan keragaman adalah realitas yang harus diterima dan dirayakan. Karena keragaman akan menghasilkan inovasi dan kreatitas adalah energi positif bagi kemajuan bangsa. Sikap moderat dalam beragama harus dibangun dan diperkuat mengingat adanya sekelompok masyarakat yang memiliki cara pandang, sikap dan praktik beragama yang berlebihan/ekstrem, memaksakan kehendak atas tafsir agama disertai semangat beragama yang tidak selaras dengan kecintaan berbangsa dalam bingkai NKRI. (Eka/JA)