Kultum Pagi Ramadhan di MTsN 2 Rejang Lebong: Mengobati Hati yang Mati dengan Mengingat Kematian

Rejang Lebong, (Humas) – Suasana pagi di MTsN 2 Rejang Lebong kembali dipenuhi dengan lantunan doa dan dzikir dalam kegiatan rutin Kultum Pagi Ramadhan. Pada hari ke-18 bulan suci ini, para siswa dengan penuh khidmat melaksanakan shalat Dhuha berjamaah, yang dipimpin oleh imam Apriliandi, Selasa, (18/3). 

 

Kegiatan pagi ini dikoordinasikan oleh kelas IX B yang bertugas sebagai panitia acara. Bilqis bertindak sebagai pembawa acara, sementara pembacaan Yasin dipimpin oleh Charlay, diikuti dengan tahlil oleh Ilham Ramadhani, serta doa yang dipimpin oleh Rezki Akbar.

 

Setelah rangkaian ibadah tersebut, kultum disampaikan oleh Ibu Yesi Elmasari, S.Pd. Dengan penuh hikmah, beliau membawakan tema "Cara Mengobati Hati yang Mati dengan Mengingat Kematian." Dalam ceramahnya, beliau menjelaskan bahwa hati yang mati adalah hati yang tidak lagi peka terhadap kebaikan dan dosa.

 

"Salah satu tanda hati yang mati adalah ketika seseorang melakukan kesalahan seperti berdoa tanpa khusyuk, mencuri, atau melawan orang tua tanpa merasa bersalah. Jika hati sudah seperti itu, maka perlu segera dihidupkan kembali dengan banyak mengingat kematian," ujar Ibu Yesi.

 

Beliau juga mengingatkan para siswa agar selalu memperbanyak dzikir, membaca Al-Qur'an, dan bergaul dengan orang-orang yang saleh agar hati tetap hidup dan bersih dari penyakit spiritual.

 

Kegiatan Kultum Pagi Ramadhan ini menjadi sarana pembelajaran spiritual yang sangat bermanfaat bagi para siswa MTsN 2 Rejang Lebong. Dengan adanya kultum ini, diharapkan mereka dapat lebih memahami pentingnya menjaga hati agar tetap hidup dalam keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

 

Acara pagi ini pun diakhiri dengan doa bersama, berharap agar seluruh warga madrasah diberikan keberkahan dan kemudahan dalam menjalankan ibadah di bulan suci Ramadhan.

(April/Prada)


TERKAIT

Berita LAINNYA