Rejang Lebong (Humas) - Pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di MIN 1 Rejang Lebong mendapat perhatian khusus dari Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Provinsi Bengkulu. Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu, Dr. H. Hamdani, M.Pd, yang didampingi oleh Kepala Seksi Kurikulum dan Kesiswaan Bidang Pendidikan Madrasah, H. Sapruni, S.Pd., M.Pd, melakukan kunjungan monitoring dan evaluasi (monev) pada Rabu (30/10). Kehadiran para pejabat Kemenag ini bertujuan untuk memastikan kelancaran dan kepatuhan pelaksanaan ANBK sesuai standar yang telah ditetapkan.
Dalam kunjungan tersebut, turut hadir Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kemenag Rejang Lebong, Adri Hadi, S.Ag., M.H. Mereka bersama-sama mengamati proses pelaksanaan ANBK di MIN 1 Rejang Lebong, yang diikuti oleh siswa kelas 5. Kepala Madrasah MIN 1 Rejang Lebong, Mufidatul Chairi, S.Ag., M.Pd.P, menyampaikan bahwa pelaksanaan ANBK berjalan dengan lancar di hari pertama. “Sebanyak 30 siswa kelas 5 yang terbagi menjadi 2 sesi mengikuti ujian dengan baik. Masing-masing sesi terdiri dari 15 siswa,” ujar Mufidatul Chairi.
Mata pelajaran yang diujikan pada hari pertama adalah Literasi dan Survei Karakter. Kedua mata pelajaran tersebut bertujuan untuk mengukur kemampuan literasi siswa serta pemahaman mereka terkait karakter yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila. Mufidatul Chairi menambahkan bahwa sebelum pelaksanaan ANBK, siswa telah melalui beberapa tahapan persiapan, seperti simulasi dan gladi bersih, sehingga para siswa dapat menjalani ujian dengan baik dan percaya diri.
Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu, Dr. H. Hamdani, M.Pd, menyampaikan apresiasinya terhadap persiapan yang dilakukan oleh pihak madrasah. “Kami sangat mengapresiasi upaya MIN 1 Rejang Lebong dalam mempersiapkan siswa-siswanya. Persiapan yang matang tentu akan berpengaruh positif terhadap hasil asesmen ini,” ujar Hamdani. Beliau berharap bahwa pelaksanaan ANBK ini dapat menjadi tolak ukur kualitas pendidikan di madrasah, khususnya dalam aspek literasi dan karakter.
Kegiatan monitoring dan evaluasi ini juga diharapkan dapat memberikan masukan berharga bagi pengembangan kurikulum dan metode pembelajaran di madrasah. Kepala Seksi Kurikulum dan Kesiswaan, H. Sapruni, S.Pd., M.Pd, mengungkapkan bahwa hasil ANBK akan dijadikan bahan evaluasi untuk meningkatkan mutu pendidikan di madrasah-madrasah di wilayah Provinsi Bengkulu. "Dengan adanya asesmen ini, kita bisa melihat sejauh mana pemahaman siswa terhadap literasi dan karakter, sehingga bisa dijadikan dasar dalam perbaikan kurikulum,” tuturnya. (Randi)