Gelar Aksi P5RA, MAN Rejang Lebong Angkat Tema Menyelami Kearifan Lokal dalam Tradisi "BEKULO"

Rejang Lebong (HUMAS)---- Rabu, 26 Februari 2025, suasana di Panggung MAN Rejang Lebong tampak berbeda. Panggung tersebut dihiasi dengan beragam aksesoris yang merupakan karya kreatif siswa, mendukung gelaran aksi P5RA yang mengangkat tema Menyelami Kearifan Lokal dalam Tradisi “BEKULO”. Kegiatan ini melibatkan seluruh siswa kelas XII yang telah siap menunjukkan apa yang telah mereka pelajari tentang tata cara BEKULO dan disaksikan oleh seluruh siswa MAN Rejang Lebong.

Dalam sambutannya, Kepala MAN Rejang Lebong, Yusrijal, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pembelajaran tentang pentingnya mengenal tradisi daerah lokal. “Dengan memahami dan mengapresiasi tradisi seperti BEKULO, kita berharap budaya ini dapat lestari dan menjadi ikon kebanggaan Rejang Lebong,” ujar Yusrijal. Kegiatan ini juga selaras dengan aksi P5RA yang berfokus pada pengenalan dan pelestarian kearifan lokal.

Yusrijal juga menambahkan bahwa aksi P5RA kali ini khusus diperuntukkan bagi siswa kelas XII, namun nilai-nilai yang terkandung dalam kegiatan ini dapat dipelajari oleh seluruh siswa MAN Rejang Lebong. Tema ini, yang mengangkat kearifan lokal melalui tradisi BEKULO, dianggap sangat penting untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya daerah kepada generasi muda.

Ketua Tim P5RA, yang dipimpin oleh Wakil Kepala Bidang Kurikulum, Lilis, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari Kurikulum Merdeka. Kurikulum tersebut mengajak siswa untuk tidak hanya fokus pada pelajaran akademik, tetapi juga peka terhadap lingkungan sekitar, sesuai dengan tema yang diangkat dalam P5RA. “Melalui tema ini, kami berharap siswa dapat memahami dan menghargai kearifan lokal, serta ikut melestarikannya,” ujar Lilis.

Lilis menambahkan bahwa mengangkat tema BEKULO dalam aksi P5RA kali ini memiliki manfaat besar dalam melatih karakter siswa untuk menjaga kearifan lokal. Tradisi seperti BEKULO adalah bagian dari kekayaan budaya Indonesia yang perlu diperkenalkan dan dilestarikan. Namun, Lilis juga mengingatkan bahwa saat ini banyak generasi muda yang terpengaruh oleh budaya luar melalui media sosial, bahkan banyak yang tidak mengetahui atau tidak peduli dengan budaya lokal mereka sendiri.

Fenomena ini, menurut Lilis, menjadi tantangan besar bagi Indonesia, karena jika dibiarkan, budaya lokal yang kaya akan kehilangan eksistensinya. "Ini menjadi ancaman bagi kelestarian budaya daerah yang merupakan warisan berharga bangsa," tambahnya. Oleh karena itu, Lilis berharap kegiatan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada siswa mengenai pentingnya menjaga tradisi dan budaya daerah sebagai bagian dari identitas bangsa.

Dengan kegiatan ini, diharapkan siswa MAN Rejang Lebong tidak hanya belajar tentang kearifan lokal, tetapi juga merasa terdorong untuk melestarikan dan mengenalkan budaya tersebut ke generasi mendatang. Melalui langkah kecil seperti ini, diharapkan akan ada perubahan positif dalam upaya mempertahankan budaya lokal yang ada di Indonesia.

(JULITA/Prada)
 


TERKAIT

Berita LAINNYA