Lebong (Inmas), Sejak kemarin peserta didik MAN 2 Lebong melaksanakan kegiatan Pesantren Kilat yaitu kegiatan yang biasa dilakukan oleh sekolah pada saat bulan Ramadan guna meningkatkan keimanaan dan ketaqwaan serta berbudi pekerti luhur dalam bentuk aktualisasi pembiasaan hidup beragama yang berlangsung mulai tanggal 06 s/d 07 Juni 2018.
Kepala MAN 2 Lebong Feri Khairawati pada kesempatan ini menyampaikan bahwa kegiatan Pesantren Kilat harus dilakukan sejak dini dan akan terus digelorakan secara berkelanjutan karena menjadi suatu langkah pendidikan yang strategis bagi peserta didik, orang tua dan Madrasah.
Pesantren kilat dianggap sebagai suatu investasi di dunia maupun di akhirat bagi peserta didik, orang tua maupun guru. Bagi peserta didik, melalui kegiatan pesantren kilat maka peserta didik akan dituntut belajar sejak dini mempelajari agama islam seperti membaca dan menghafal surat-surat Al Qur’an, berdoa dan lain-lain.
Bagi orang tua, melalui kegiatan pesantren kilat maka akan membantu mereka dalam mendidik anaknya membentuk karakter yang islami, menjadikan anak-anaknya menjadi anak yang shalih dan shalihah yang senantiasa mendoakan mereka.
“Sedangkan bagi guru, melalui kegiatan pesantren kilat maka akan menjadi suatu kerja sosial (ibadah) yang akan mendapatkan balasan pahala dari Allah SWT jika dilandasi dengan penuh keikhlasan,” papar Feri.
Rendi Pratama selaku Pembina RISMA menambahkan bahwa Pesantren Kilat ini dilaksanakan selama 2 hari yang diikuti oleh seluruh kelas X dan XI MAN 2 Lebong. Adapun acara kegiatan yang dilakukan di dalam pesantren kilat tahun ini tidak jauh beda dengan tahun-tahun sebelumnya yakni diisi dengan kegiatan Tadarus Al Qur’an, Shalat dhuha dan dzuhur secara berjamaah dan diisi pula dengan kegiatan lomba nasyid.
Ditambah pula dengan pembelajaran atau pendalaman materi Agama Islam tentang akhlak, adab terhadap guru dan orang tua serta ilmu fikih dan juga pemutaran film islami.
“Mudah-mudahan melalui kegiatan pesantren kilat ini pula dapat membina akhlakul karimah diantara para peserta didik, memperkenalkan kepada mereka untuk menjadikan masjid sebagai wadah mempersatukan umat serta memberikan pendidikan agama islam sejak dini kepada peserta didik untuk membentengi akhlak dan moralnya agar tidak terpengaruh pada budaya global yang negatif,” tambah Rendy. (wied)