Pendidikan Madrasah

Buka Acara Workshop Guru Ponpes Harsallakum, Fahrurrazi : Guru Harus Memahami Sistem Pembelajaran Berbasis Digital

Kota Bengkulu (Humas) Untuk meningkatkan Kompetensi Guru Madrasah di era Digital, Pondok Pesantren Harsallakum Kota Bengkulu mengadakan Workshop Peningkatan Kompetensi Guru dalam membentuk madrasah yang hebat dan bermartabat pada Kamis (23/12). Acara yang turut dihadiri oleh Pengawas Madrasah dan Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Kota Bengkulu, dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bengkulu yang diwakili oleh Kepala Su. Bagian Tata Usaha, Dr. Fahrurrazi, M.Si.

“Citra pondok pesantren sedikit ternodai oleh salah satu kasus yang menimpa salah satu boarding school di Bandung yang diberi label pesantren oleh orang awam. Pimpinan Boarding Shool tersebut berbuat asusila kepada santri-santrinya. Secara tidak langsung ini memberikan komentar negatif dari masyarakat untuk pondok pesantren secara umum” Ungkap, Hj. Salimah Hayati, BA selaku Ketua Yayasan dalam memberikan kata sambutan pada acara tersebut.

“Namun akhirnya identitas boarding school tersebut terbuka. Boarding school tersebut tidaklah memiliki izin resmi dari Kementerian Agama dan sekarang semua aktifitasnya sudah ditutup. Masyarakat akhirnya juga memahami bahwa itu bukanlah Pondok Pesantren” Tambah Salimah.

Pada Kesempatan yang sama, Dr. Fahrurazi, M.Si menyampaikan bahwa Ponpes Harsallakum ini merupakan salah satu Pondok Pesantren terbaik yang ada di Kota Bengkulu. Hal ini dibuktikan dengan 2 orang siswi MA Harsallakum yang menjadi juara 1 lomba Kompetensi Sains Madrasah (KSM) bidang Ekonomi dan Geografi Terintegrasi tingkat Propinsi dan mewakili Propinsi Bengkulu dalam perlombaan KSM tingkat Nasional bebarapa waktu yang lalu. Prestasi siswa tersebut tentunya tidak terlepas dari kualitas Guru yang Baik di Ponpes Harsallakum. Namun kompetensi guru hendaknya terus ditingkatkan terutama dalam hal penggunaan tekhnologi Digital.

“Era sekarang adalah era digital, dimana semua segi kehidupan termasuk Pendidikan sudah bebrbasil tekhnologi Digital. Beberapa waktu lalu saya melaksanakan studi tiru ke salah satu Madrasah di Makassar Sulawesi Selatan. Di Madrasah tersebut, mulai dari presensi siswa dan guru hingga pelaksanaan Ujian sudah berbasis Digital. Hal ini bisa menjadi motivasi bagi kita semua khususya Guru-Guru di Ponpes Harsallakum untuk mempelajari dan menerapakan proses pembelajaan berbasis digital” Imbuh Fahrurrazi.

Namun, kelemahannya sambung Fahrurrazi, guru akan sulit mengontrol perkembangan akhlak seorang siswa karena proses pembelajaran dilakukan secara campuran, daring dan tatap muka. “Guru tidak bisa mengontrol secara penuh apa yang dilakukan oleh siswa. Inilah kelemahan penggunakan system Pendidikan berbasis Digital” Tutup Fahrurrazi. (Rozi)


TERKAIT

Pendidikan LAINNYA