Bengkulu Tengah (Humas) - Organisasi Siswa (OS) MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah menggelar ‘PANDEMIC’ (Pekan Demokrasi Insan Cendekia) untuk memilih ketua dan wakil OS Cendekia dan MPS Cendekia Masa Bakti 2021-2022 dengan sistem pemilihan umum (pemilu) langsung ala pilpres pada Selasa (26/10). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pendidikan demokrasi dan pengetahuan sejak dini tentang tata cara pemilu bagi para siswa.
Sejumlah properti ala KPU seperti bilik suara dan kotak suara digunakan pada proses pemilihan ketua dan wakil Organisasi Siswa (OS) Cendekia dan Majelis Permusyawaratan Siswa (MPS) Cendekia.
Seperti tahun-tahun sebelumnya setiap pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OS dan MPS selalu diawali dengan Debat Kandidat sebagai sarana bagi para calon kandidat untuk menyampaikan visi dan misi mereka di depan Civitas Akademika MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah. Dalam acara debat yang berlangsung selama kurang lebih 4 jam tersebut juga dihadiri Kepala Madrasah, para Wakil Kepala Madrasah, Pembina-pembina Organisasi internal, para guru dan seluruh siswa MAN Insan Cedekia Bengkulu Tengah. Selama debat, tidak hanya kepala madrasah dan para guru yang memberi pertanyaan, masing-masing angkatan siswapun diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan.
Calon kandidat pada Pemilu OS dan MPS kali ini terdiri atas masing masing 2 pasang calon yakni, kandidat ketua dan wakil OS Nomor urut 01pasangan Satria Kusuma Wardana (XI IPS) dan Daffa Ababil Fatahillah (X IPS), kandidat Nomor urut 02 pasangan M. Theo Redho Mas’ud (XI IPA 2) dan Malika Ghania Gunawan (XI IPA 2), kandidat ketua dan wakil MPS Nomor urut 01 pasangan Yusuf Okta Prima (XI IPS) dan Muhammad Zaki (XI IPA2), sementara pasangan Nomor urut ketua dan wakil MPS yakni pasangan Ahmad Fadli (XI IPA 1 ) dan Naisya Wivieta Anjapa (XI IPS).
Debat berlangsung cukup alot karena hampir semua pertanyaan mampu dijawab setiap kandidat dengan lugas. Sesekali suara tepuk tangan membuat suasana Gedung Keagamaan pada sesi debat kandidat menjadi semarak.
Kepala MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah Bapak Imam Ghozali,M. Pd sangat mensupport kegiatan akbar tersebut yang memang sudah menjadi agenda rutin. Ia sangat berharap agar Pemilu kali ini bisa menjadi ajang pembelajaran khususnya mengenal sistem demokrasi meski hanya dalam konteks mikro. “Kita sangat harapkan kiranya perhelatan akbar siswa-siswi di madrasah kita ini setiap tahunnya mampu menjadi ajang bagi mereka untuk berpartisipasi dalam menjalankan sistem demokrasi di negara kita meski hanya dilakukan dalam lingkup madrasah. Setidaknya kegiatan ini bisa menjadi sarana pembelajaran bagi mereka untuk mengenal bagaimana proses demokrasi itu berlangsung,” tandasnya. (Putu Karolina/Humas MAN IC Benteng).