Rejang (Inmas) --- Memasuki masa ujian akhir santri akhir kelas IX MTs. Baitul Makmur Curup (BMC) tetap melaksanak ujian praktek untuk santrinya. Ada beberpa pelajaran yang wajib menggunakan praktek sebagai implementasi bagi santri akan ilmu dan pengetahuan yang telah dipelajarinya didalam kelas ataupun secara teoritis.
Ujian praktek yang dilaksanakan selama satu pekan ini telah dimulai pada hari Senin, 12 Maret 2018. Salah satu yang menjadi focus perhatian pada ujian praktek ini adalah melatih mental kesiapan para santri untuk berkomunikasi langsung serta berintraksi dengna baik dan benar.
Pada pelajaran Seni Budaya Kerajinan (SBK) yang di ampuh oleh Umi Dwi Wulan CR, S.Pd.I ini focus kepada kompetensi santri mampu menciptakan suatu keterampilan yang bisa bernilai ekonomis bagi kesiapan kehidupan para santri pada masa yang akan datang. “semoga dengan materi dan bekal ilmu yang sederhana ini bisa menjadikan santri bercita-cita untuk menjadi pengusaha mandiri pada masa depannya nanti” harap wulan kepada santrinya.
Pendidikan entrepreneurship bukan hanya sekolah bisnis saja, tetapi bisa kita dapatkan dalam banyak bentuk, ada di pendidikan formal, seminar bisnis, kelas online, dan buku-buku bisnis. Pendidikan entrepreneurship juga bisa didapatkan melalui pengalaman pribadi dalam berbisnis. Mengapa pendidikan ini begitu penting : Tidak Mengulangi Kegagalan Para Pendahulu Pengusaha yang telah memulai lebih dulu telah membuka jalan selebar-lebarnya bagi para calon pebisnis muda yang belum pernah memulai bisnis, untuk dapat berhasil dalam dunia bisnis.( http://www.synergy-academy.com)
Senada dengan guru SBK H. Usep Saepudin, S.Ag. M.Pd juga mengarahkan kepada seluruh dewan pengajar yang ada di MTs. BMC untuk menyiapkan santri mandiri mampu berdiri dikaki sendiri dan siap ditempatkan dimana saja.