Kepahiang (Humas) – Agenda rutin Kemenag Kepahiang, salah satunya adalah upacara gabungan setiap bulan yang pesertanya karyawan Kemenag, Ka. Kantor Urusan Agama, Kepala Madrasah dan Ka. Tata Usaha. “Bulan ini pelaksanaan berlangsung di MAN 2 Kepahiang, Kamis 20/6,” tutur Darwin selaku pimpinan madrasah.

Pembina upacara langsung oleh Kakan kemenag Kepahiang Drs. Albahri, M.Si menyampaikan bahwa upacara gabungan bertujun untuk mempererat silaturrahmi, sehingga terbentuk ukuwah di antara keluarga besar Kemenag Kab. Kepahiang.

“Gemah takbir mengumandang sejak mulai malam idul adha sejak bakda magrib hingga bakda asyar hari ketiga tasrik yang dinamakan Mursya. Sedangkan gemah takbir mulai arafah hingga bakda asyar dinamakan Mukayat,” jelas Albahri.

“Surat alkaustar mengandung makna 3 macam. Yakni informasi, berita, dan ancaman. Nikmat Allah terlalu banyak untuk kita, sehingga tidak dapat dihitung. Nikmat ada yang dapat diminta dan ada yang tidak dapat diminta. Contoh nikmat yang dapat diminta adalah perintah salat dan puasa. Jagalah waktu salat. Jadikan salat sabagai kebutuhan. Jika azan berkumandang menandakan tand masuknya waktu salat. Melalui isyarat sirine dan beduk menandakan berbuka puasa, tentunya kita tidak akan menundanya,” kata Albahri.

“Sedangkan nikmat yang tidak diperintah, contohnya saat kita bangun tidur, kita dapat melihat. Maka itu merupakan nikmat yang tiada tara. Bayangkan kalau kita tidak dapat melihat, maka tidak mungkin bisa digantikan oleh orang lain. Contoh lain, umpamanya dalam sebuah keluarga memiliki jatah makan sore saja, belum besok belum tentu ada. Tiba-tiba ada pengumuman bahwa besok akan ada pembagian beras gratis. Nah itu merupakan nikmat,” papar Albahri.

Albahri mengajak agar kita mensyukuri nikmat Allah dengan menjalankan tugas sebaik mungkin. Teruslah meraih cita-cita dengan belajar sungguh-sungguh. Karena orang yang bersungguh-sungguh akan berhasil. Erna