Kepala KUA Taba Penanjung Benteng : Moderasi Beragama Sebagai Preventif Menghindari Konflik Sosial

Bambang Indarto, S. Sos. I hadir dalam mengisi materi moderasi beragama di lingkungan Koramil 407-02/Taba Penanjung

Bengkulu Tengah,(Humas) - Kepala Kantor Urusan Agama ( KUA) Kecamatan Taba Penanjung Bambang Indarto, S. Sos. I hadir dalam mengisi materi moderasi beragama di lingkungan Koramil 407-02/Taba Penanjung. Acara sosialisasi Moderasi Beragama dan Tantangan Polarisasi di Indonesia ini di laksanakan pada hari Jum'at ( 1/12/23 ). 

Danramil 407-02/Taba Penanjung Kapten Inf Dohher Togatorop yang juga bertugas sebagai pemateri pada acara tersebut memaparkan bahwa kegiatan dilaksanakan bertujuan untuk memberikan sumbangsih pemikiran tentang uraian yang mengajarkan sikap beragama yang moderat atau seimbang, meneguhkan komitmen kebangsaan terhadap NKRI, menerima pancasila sebagai bentuk final negara, memperkuat penerimaan terhadap keragaman atau kemajemukan, serta melestarikan pandangan dan tradisi keagamaan yang ramah dengan budaya lokal sehingga akan terhindar dari konflik yang mengatasnamakan agama, ras dan adat istiadat. 

Dalam acara tersebut di atas, Bambang Indarto menjelaskan moderasi beragama adalah cara beragama jalan tengah dengan moderasi beragama seseorang tidak ekstrem dan tidak berlebihan saat menjalani ajaran agamanya, sedangkan orang yang memperaktikkannya disebut moderat. Beliau juga mengutip moderasi beragama dari ulama besar Yusuf Al qardawi bahwasanya ada 30 rambu moderasi beragama diantaranya adalah pemahaman Islam yang komperhensif, keseimbangan antara ketetapan syari'ah dan perubahan zaman, dukungan kepada kedamaian dan penghormatan nilai-nilai kemanusiaan, pengakuan akan pluralitas agama, budaya dan politik serta pengakuan terhadap hak-hak minoritas. 

"Tegaknya moderasi beragama perlu dikawal bersama, baik oleh orang perorang maupun lembaga baik masyarakat maupun negara. Kelompok beragama yang moderat harus lantang bersuara dan tidak lagi memilih menjadi mayoritas yang diam-diam, " Jelasnya

Kemudian lanjut Bambang, setiap komponen bangsa harus yakin bahwa Indonesia memiliki modal sosial untuk memperkuat moderasi beragama. Modal sosial itu berupa nilai-nilai budaya lokal, kekayaan keragaman adat istiadat, tradisi musyawarah, serta budaya gotong royong yang diwarisi masyarakat Indonesia secara turun temurun. 

Acara Sosialisasi Moderasi Beragama ini di hadiri oleh kepala Desa, tokoh Agama, tokoh masyarakaat, tokoh adat dan tokoh pemuda yang ada di Kecamatan Taba Penanjung. ( RW)

 


TERKAIT

Berita LAINNYA