Bengkulu Utara (Humas) - Selama jelang berbuka puasa dan setelah dilaksanakannya Sholat Subuh dalam bulan suci Ramadhan, segenap jajaran Kantor Kementerian Agama (Kan Kemenag) Kabupaten Bengkulu Utara (BU), secara terjadwal bergantian setiap harinya, lakukan taushiyah agama melalui siaran Radio.
Taushiyah agama melalui siaran radio, baik di Radio Setiawana maupun di LPPL Radio 95,6 FM Kharisma Ratu Samban Kabupaten BU itu, menurut Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam (Kasi Bimas Islam) Kan Kemenag BU, Hamid Muhakam, M.HI adalah merupakan perwujudan jalinan kerjasama antara Kemenag BU dengan pihak pengelola radio tersebut.
“Ini adalah wujud jalinan kerjasama kita dalam rangka syiar bulan suci Ramadhan, melalui taushiyah-taushiyah agama secara terjadwal bergantian dijajaran kita, pada setiap harinya, baik jelang berbuka puasa maupun setelah selesai melaksanakan Sholat Subuh,” ungkapnya.
Di samping itu, masih menurut Kasi Bimas Islam, selain dilakukannya Taushiyah agama, pihaknya juga lakukan tebar hadiah kepada para pemirsa, baik berupa Mushaf Al-Qur’an ataupun berupa hadiah-hadiah lainnya, bagi yang dapat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan.
“Ini pertanyaan semacam kuis, yang kita ajukan setelah penyampaian Taushiyah, dan bagi pemirsa yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan secara benar, maka langsung kita berikan hadiahnya,” ungkapnya lagi.
Disisi lain, Kakan Kemenag BU Drs. H. Ajamalus, MH, disela-sela usai memberikan Taushiyahnya di Radio LPPL Radio 95,6 FM Kharisma Ratu Samban Kabupaten BU, sangat menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan Taushiyah selama bulan suci Ramadhan tersebut, dan berharap semoga jalinan kerjasama itu akan terus dapat dilanjutkan pada masa-masa yang akan datang, bahkan tidak hanya diisi pada bulan suci Ramadhan saja, tapi pada hari-hari yang lain pula.
“Kita sangat menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan yang di inisiasi Seksi Bimas Islam Kemenag BU ini. Mudah-mudahan dapat terus berlanjut dalam rangka memberikan edukasi serta pencerahan kepada masyarakat melalui bahasa agama,” ujarnya.
Selain dari itu, masih menurut Kakan Kemenag BU, di masa-masa pandemi Covid-19 sekarang ini, mungkin metode ini adalah merupakan salah satu metode yang tepat untuk menyampaikan pesan atau da’wah kepada masyarakat, tanpa harus bertatap muka secara langsung, guna menghindari dan mencegah penyebaran wabah Covid-19, yang trennya akhir-akhir ini makin meningkat. {Erfin Bastary}