Bengkulu (Kemenag) --- Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nur Syam, Kamis (14/12) meresmikan layanan Akademik Satu Atap STAIN Curup Bengkulu, dalam kesempatan itu Nur Syam mengatakan bahwa dengan pelayanan terpadu satu pintu kita telah maju satu langkah menuju electronic government.
“Saya ucapkan selamat dan mengapresiasi upaya yang dilakukan Stain Curup dalam mengimplementasikan pelayanan akademik satu pintu, semoga ini menjadi awal yang baik untuk menuju electronic government” kata Nur Syam.
“Hari ini telah kita launching satu program yang sangat bagus dan sangat prospektif yakni layanan akademik satu atap yang merupakan bagian dari program modernitas dalam pelayanan administrasi” tambah Nur Syam.
Diakatakannya pengembangan e-government merupakan upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas berbagai layanan publik secara efektif dan efisien adalah sebuah keniscayaan. Menurut Sekjen ini akan sejalan dengan Inpres No.3 Tahun 2003 tentang kebijakan dan strategi nasional pengembangan e-Government yang telah lama dicanangkan pemerintah.
“Hal ini senada dengan yang diinginkan oleh Presiden Jokowi, yang menuntut pelayanan yang serba cepat dan serba mudah, sistem e goverment yang dibangun itu sesungguhnya dalam rangka mempercepat setiap layanan tersebut karena presiden jokowi juga menginginkan kita sudah harus masuk worldclass birocracy, maka salah satu caranya adalah dengan e goverment ini”
Peresmian layanan akademik satu atap turut dihadiri Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu Bustasar, MS, Bupati Rejang Lebong Hijazi, Kepala Cabang BRI Curup, Perwakilan Baznas dan tamu undangan lainnya.
Dalam kesempatan tersebut Stain Curup juga memperoleh bantuan Bus Operasional Mahasiswa dari BRI Cabang Curup, serta bantuan beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu dari Baznas senilai 50 juta.
“Hari ini Saya merasa surprise, karena Stain Curup memperoleh bantuan berupa bus mahasiswa dari bank BRI, dan bantuan beasiswa senilai limapuluh juta rupiah dari Baznas, semoga ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh civitas akademik disini, saya rasa ini adalah buah kerjasama yang baik dari berbagai pihak, sebab kita tahu bahwa dalam rangka mengembangkan dunia pendidikan itu kita tidak bisa menggantungkan sepenuhnya terhadap pemerintah tetapi juga diperlukan peran swasta, BUMN dan masyarakat” pungkas Nur Syam.
Kakanwil Kemenag Bengkulu Drs H. Bustasar turut mengapresiasi langkah yang dilakukan Stain Curup ini. Bustasar juga berharap tahun 2018 Kanwil Kemenag Bengkulu bisa menerapkan pelayanan terpadu satu pintu sesuai yang dicanangkan oleh Kementerian Agama.
“Saya sangat mengapresiasi Stain Curup karena bisa menjadi salah satu pionir layanan satu pintu di Bengkulu, Insyaallah Kanwil Kemenag Bengkulu bisa menerapkan PTSP di tahun 2018 mendatang” kata Bustasar. (Aji)