Bengkulu Utara (Humas) - Meski diperkirakan 1 Ramadhan akan jatuh pada tanggal 12-13 April 2021 mendatang, dan sambil menunggu hasil keputusan Rukhhiyatul Hilal segenap jajaran Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) bersama Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam, serta instansi terkait lainnya, guna berikhtiar menentukan ketetapan 1 Ramadhan setiap tahunnya. Maka untuk menyambut bulan suci itu, Kantor Kemenag Kabupaten Bengkulu Utara (BU), gelar Rapat Koordinasi Persiapan Antar Lintas Sektoral, bertempat di Aula Sakinah kantor setempat, Kamis (1/4).
Hadir dalam Rakor itu, selain Kakan Kemenag BU, Drs. H. Ajamalus, MH, beserta segenap jajarannya, baik Kepala Seksi, maupun Kepala KUA Kecamatan se-Kabupaten BU, hadir pula Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten BU, Jaya Rahmat, SE., dan para Ketua Ormas Islam serta organisasi keagamaan, Kapolres, Dandim 0423, Kesbangpol, Kabag Kesra Pemdakab BU, dan para undangan lainnya.
Dalam kesempatan itu, Drs. H. Ajamalus, MH, menyampaikan bahwa menjelang 1 Ramadhan 1442 H/2021 M, khususnya di Kabupaten BU, maka perlu secara bersama-sama untuk mempersiapkan hal-hal yang memang dianggap perlu, guna memberikan penjelasan atas pertanyaan dari masyarakat seputar pelaksanaan ibadah di bulan suci Ramadhan dalam masa pandemi Covid-19.
“Tempat masyarakat bertanya tentulah salah satunya adalah kita, termasuk juga instansi terkait, dan Ormas Islam. Karenanya, melalui Rakor ini nanti, maka akan dibicarakan segala sesuatu yang semestinya kita jawab pada masyarakat dalam rangka persiapan bulan suci Ramadhan.”
Disamping itu, menghadapi situasi dan kondisi pandemi Covid-19 sekarang ini, dalam kaitannya dengan pelaksanaan kegiatan ibadah pada bulan suci Ramadhan tersebut, Kakan Kemenag BU berharap, agar kiranya Pemerintah bersama semua elemen masyarakat, dapat bersatu, serta bersama-sama dengan bahasa yang sama, guna memberikan penjelasan atau keterangan pada masyarakat, sehingga masyarakat tidak bingung, dan bisa mengambil sikap yang kondusif dalam pelaksanaan kegiatan Ramadhan.
“Ini harapan saya, melalui kita yang hadir di kesempatan ini, sebab saya menyadari bahwa kesatuan bahasa, kesatuan gerak langkah kita dalam menyambut bulan suci ramadhan, baik antar Pemerintah dan Ormas Islam adalah salah satu faktor pemberi ketenangan, kedamaian, serta kekhusukan umat Islam saat melaksanakan serangkaian kegiatan Ramadhan, karena tahun yang lalu, sesuai surat edaran Pemerintah, Sholat Tarawihnya di rumah,” ujarnya.
“Dalam mencermati dan inplementasinya di masyarakat, Alhamdulillah, menurut pantauan kami di BU, adanya kesamaan visi dan misi, pemikiran antara Pemerintah dan Ormas Islam, sehinggga umat Islam mantap dalam kegiatan Ramadhannya,” lanjut Ajamalus.
Selanjutnya, Kakan Kemenag BU juga menyampaikan bahwa sambil menunggu Surat Edaran dari Pemerintah Pusat, maka tentunya perlu mempersiapkan langkah-langkah alternatif kegiatan ramadhan guna mengantisipasi terjadinya kesalahpahaman pemikiran dan perpecahan umat dalam melaksanakan kegiatan ramadhan.
“Khusus pada MUI, sebagai induk organisasi Islam, Ormas Islam dan Keagamaan, saya berharap bisa saling bergandeng tangan selaku mitra Pemerintah, baik Kemenag sebagai instansi vertikal yang membidangi keagamaan, maupun Pemerintah daerah, karena kebersamaan dan kesatuan pemikiran antar para ulama dengan Pemerintah menjadi tauladan serta pedoman umat dalam melakukan sesuatu dan pengamalannya.”
Terakhir, Kakan Kemenag BU berharap, semoga menjelang dan pasca ramadhan, kondisinya tetap kondusif, aman, damai, serta tertib, sehingga umat dalam menjalankan ibadahnya dapat khidmad, nyaman, dan dapat menjadi contoh bagi kabupaten lain di Provinsi Bengkulu. {Erfin Bastary}