Bengkulu (Informasi dan Humas) 29/3- Kiranya tidak asing lagi apabila mendengar guru-guru Agama yang menyatakan keluhan-keluhan tentang pengajaran materi pendidikan agama, hal ini disebabkan karena adanya faktor ketakutan dari siswa itu sendiri yang menganggap materi pendidikan agama adalah materi yang paling menyulitkan untuk dipelajari, Ketika seorang guru memberikan materi pendidikan agama saat itu juga siswa merasa kurang berminat, kurang termotivasi untuk mempelajari atau untuk menerimanya. Akibatnya, dapat mengurangi keefektifan proses belajar mengajar.
Dijelaskan oleh Tri Agustin, S.Ag selaku guru mata pelajaran Bahasa Arab pada MTS N Taba Penanjung bahwa Mayoritas siswa yang belajar di sekolah-sekolah umum memiliki dasar yang minim sekali tentang pendidikan agama. Atau mereka bisa dikatakan orientasinya kepada pendidikan agama kurang. Akibatnya, ketika siswa dihadapkan pada materi agama khususnya pembelajaran bahasa arab, siswa akan mengalami kesulitan pada proses belajarnya.jelas Tri Agustin.
Hal ini yang menjadi tantangan tersendiri bagi kami, kata Tri Agustin, bagaimana membentuk karakter siswa sedemikian rupa untuk tidak menjadikan pelajaran bahasa Arab sebagai mata pelajaran yang asing yang di takutkan.
Diantara hal simple yang kami lakukan adalah dengan mengkonsep Dialog sederhana seputar keseharian anak-anak baik ketika di Sekolah maupun di rumah, sehingga dengan dialog sederhana ini sedikit membuat anak-anak bersemangat karena apa yg mereka ucapkan dalam bahasa arab adalah kegiatan mereka sendiri sehari-hari. Ungkap Tri Agustin. (Bobi)
Redaktur: H.Rolly Gunawan
Pendidikan
Pendidikan Madrasah
Siswa MTS N Taba Penanjung semangat Belajar Bahasa Arab
- Rabu, 29 Maret 2017 | 00:00 WIB