Kota Bengkulu (Humas)- Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriyah/Tahun 2020, Seksi Pendidikan Agama Islam Sekolah (PAIS) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bengkulu bersama para Pengawas dan Guru Pendidikan Agama Islam ( PAI) se-Kota Bengkulu telah menyelenggarakan penyembelihan dan pendistribusian hewan kurban. Hewan Kurban yang disembelih, berasal dari kurban para ASN Seksi PAIS, Pengawas PAI dan Guru PAI PAUD/TK, SD, SMP, SMK dan SMA, yang terdiri dari 2 ekor sapid an 2 ekor kerbau.
Pelaksanaan pemotongan hewan kurban pada hari, Sabtu tanggal 1 Agustus 2020/11 Dzulhijah 1441 H, bertempat di Kantor Kemenag Kota Bengkulu yang berlokasi di jalan Semarak Bentiring Kota Bengkulu.
Seluruh Panitia Kurban sibuk mengatur kegiatan kurban. Seperti disampaikan oleh Ketua Panitia, Herwandi, M. Pd. bahwa kegiatan kurban ini merupakan bagian dari kegiatan Seksi PAIS, Pengawas dan Guru PAI, “Kita jadwalkan tiap tahun, kegiatan kurban ini bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan dan keimanan kita kepada Allah SWT,” jelas Herwandi, M. Pd. sebagai pengawas PAI tingkat PAUD/TK dan SD.
Ditambahkan oleh Kasi PAIS, Dr. Fahrurrazi, M.Si pada kegiatan kurban tahun ini terkumpul 2 ekor sapi dan 2 ekor kerbau. Dimana, biaya pengadaan untuk satu ekor sapi diperoleh dari patungan tujuh orang. “Kita berharap tahun depan banyak guru PAI yang mau berkurban di seksi PAIS. Tidak harus dengan Sapi, bagi perorangan boleh berkurban dengan seekor Kambing, " kata Dr. Fahrurrazi, M.Si.
Dr. Fahrurrazi, M. Si. Juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh panitia yang sudah bekerja maksimal serta Pengawas PAI dan Guru PAI di Kota Bengkulu yang telah membantu menyukseskan penyembelihan hewan kurban, meski dalam masa pandemi Covid-19 namun masih tetap ingin berbagi untuk sesama.
Beliau menyampaikan makna yang dapat kita ambil pada pelaksanaan ini yaitu untuk meningkatkan silaturrahmi, serta berbagi dengan sesama, serta meningkatkan keimanan kita agar selalu mengingat tentang kematian, "ujar Dr. Fahrurrazi, M. Si .
Terpisah, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bengkulu Drs. H. Ramedlon, M. Pd menyampaikan bahwa esensi ibadah Qurban dapat ditinjau dari beberapa dimensi:
Dimensi Ibadah,
Kurban yang telah dilakukan Nabi Allah Ibrahim as.atas perintah Allah SWT untuk menyembelih anak semata wayangnya Nabi Ismail as. Nabi Ibrahim as telah melakukan qurban tersebut semata-mata karena perintah Allah swt. Perintah berkurban sudah menjadi kewajiban bagi umat Islam. Hal ini bisa kita lihat perintah ibadah kurban dalam Al-Qur’an dibarengi dengan perintah mendirikan sholat. Sehingga kewajiban berkurban menjadi perintah kepada siapa saja yang telah mendirikan shalat diperintahkan untuk melakukan ibadah kurban, sebagaimana firman Allah SWT, dalam QS. Al-Kautsar ayat 2 : “Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah”. Perintah qurban juga menjadi kewajiban bagi orang muslim yang berkecukupan dalam kehidupannya, sebagaimana hadis Nabi yang artinya : “Barang siapa yang mempunyai kekayaan dan tidak berqurban maka jangan sekali-kali mendekati masjid kami (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)”.
Dimensi Menyayangi Hewan
Islam agama rahmatan lil alamin, menjadi rahmat bagi semua makhluk, tidak terbatas pada sesama manusia yang seagama, namun juga yang berbeda keyakinan, bahkan terhadap tumbuhan dan hewan pun dituntut untuk bersikap “humanis”, harus bersikap menyayangi, dan peduli. Islam melarang keras terhadap umatnya untuk menyakiti, menganiaya dan merusak. Begitu juga kasih sayang kepada hewan harus diperlakukan dengan baik, baik hewan yang halal di makan maupun tidak. Hal ini sesuai dengan hadis Nabi :“ Allah melaknat orang yang menyiksa hewan dan memperlakukannya denga sadis” (HR. Bukhori Muslim). Karena pada dasarnya hewan juga makhluk Allah swt yang perlu kita jaga kelestariannya. Allah menyatakan bahwa apa yang Allah swt. ciptakan di alam ini tidak ada yang sia-sia sebagaimana firman Allah swt dalam Surat Ali Imron ayat 191 : ...“Ya Tuhan kami, tiadalah engkau menciptakan ini dengan sia-sia”...
Dimensi Sosial
Kurban merupakan ibadah mahdhah dan juga ghairu mahdhah yaitu mempunyai dimensi sosial. Dimensi sosial disini adalah tertanamnya nilai kepedulian, antar sesama muslim dan juga antar umat manusia. Umat Islam sehabis melakukan shalat sunah idhul adha sampai hari tasyrik (11,12 dan 13) bulan Dzulhijjah bagi yang mempunyai kelebihan rizki untuk melakukan kurban dengan memotong seekor kambing atau seekor sapi/kerbau untuk tujuh orang yang berkurban dan dagingnya didistribusikan kepada sesama muslim atau sesama umat manusia.
Ditambahkan Kepala Kantor Kemenag Kota Bengkulu, Drs. H. Ramadlon, M. Pd. bahwa Beliau sangat mengapresiasi Pemotongan Hewan Kurban yang di koordinir oleh Kasi PAIS Dr. Fahrurrazi, M. Si. Pemotongan yang dilakukan sudah memenuhi protokol kesehatan. Ini adalah bentuk inovasi yang dilakukan dan di harapkan sebagai bentuk silaturrahmi Guru PAI, Pengawas dan Seksi PAI. Terakhir beliau mengucapkan terimakasih kepada semua panitia yang telah menjalankan tugas dalam pemotongan hewan kurban di titik lokasi pemotongan Kantor Kemenag Kota Bengkulu Jalan Semarak Kelurahan Bentiring. (Fahrurrazi/Popi)