Bengkulu (Informasi dan Humas) 29/1- Selain Bertujuan untuk Mewujudkan Masjid Sebagai Tempat Ibadah, pengembangan masyarakat dan persatuan umat, Program Organisasi Dewan Masjid Indonesia (DMI) juga harus searah dengan program pemerintah, kata Sekjen PP DMI, Imam Addaruquthni, Kamis (28/1).
"Saya sepakat dengan tema muswil ini yaitu Revitalisasi dan Aktualisasi Masjid Sebagai pemberdayaan Umat dan kedepan program DMI harus searah dengan pemerintah," ungkap Imam Addaruquthni saat memberikan sambutan dalam acara Muswil DMI Provinsi Bengkulu di Asrama Haji Antara Bengkulu.
Menurutnya untuk mewujudkan hal itu, saat ini ketua DMI Pusat yaitu Bapak Jusuf Kalla telah mencanangkan pendidikan anak usia dini berbasis Masjid yang berkerjasama dengan kementerian Pendidikan Nasional.
Program itu dicanangkan oleh bapak JK mengingat saat ini banyak orang tua lebih sibuk dengan pekerjaan sehingga tidak sempat memperhatikan lagi pergaulan anak, kemudian pada era modern saat ini banyak anak-anak usia dini sudah dimanjakan dengan fasilitas-fasilitas yang membuat anak menjadi malas seperti games dan gadget.
"Bapak JK ingin Masjid bukan hanya sekedar tempat beribadah tapi juga bisa dijadikan sebagai tempat bermain positif bagi anak dan jangan lagi ada masjid yang terkunci," ungkapnya.
Kemudian saat ini DMI pusat juga telah bekerja sama dengan kementerian kesehatan berkenaan dengan isi dari ceramah-ceramah agama ataupun Khutbah Jumat berkaitan dengan pentingnya menjaga kesehatan dan pemberantasan penyakit.
Terakhir ia juga mengingatkan kepada para pengurus DMI agar dapat merubah paradigma yang ada dimana masjid tidak lagi meminta-minta sumbangan tetapi masjid dapat memberikan sesuatu kepada masyarakat.
"Masjid harus dapat dimakmurkan dan Memakmurkan," pungkasnya.
Muswil DMI yang difasilitasi oleh Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu itu dihadiri langsung oleh Gubernur Bengkulu, H.Junaidi Hamsyah, S.Ag,M.Pd dan dijadwalkan berlangsung selama satu hari dengan dihadiri oleh seluruh pengurus DMI Kabupaten/Kota dan pemuka agama di Provinsi Bengkulu.
Penulis : Jaja **
Redaktur: H.Nopian Gustari
