Bengkulu (Inmas), Setelah dilaksanakan selama tiga hari (05-07/05) di Hotel Nala Seaside Rapat Koordinasi Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bengkulu menghasilkan beberapa program unggulan yang akan dilaksanakan pada tahun 2019 nanti, diantaranya program Ngobrol Pendidikan Agama Islam (NGOPI) dan Guru MODIS (Moderat, Inovatif dan Inspiratif).
Program NGOPI ini akan dilaksanakan untuk mereview dan merevisi kegiatan-kegiatan yang tidak efektif dalam lingkup kerja Bidang Pakis. Program NGOPI ini waktunya dilaksanakan pada saat monitoring dan pembinaan dan akan melibatkan pihak sekolah, pengawas dan Kantor Kemenag Kab./Kota di Provinsi Bengkulu.
Sedangkan untuk Program Guru Modis menurut Kepala Bidang Pakis Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu M. Ch.Naseh bertujuan untuk meningkatkan kualitas Guru PAI dengan cara melaksanakan rekrutmen Guru PAI melalui LKTI (Lomba Karya Tulis Ilmiah), juga akan ada pemberian reward kepada Guru PAI yang berprestasi.
“Kita akan memberikan stimulus berupa pemberian reward agar para Guru PAI dapat meningkatkan prestasinya disamping itu nanti kita akan merubah sistem rekrutmen Guru PAI menggunakan seleksi LKTI,” ujar Naseh saat ditemui di ruang kerjanya.
Naseh selanjutnya mengatakan Guru PAI disamping harus memiliki semangat dalam mendidik, untuk saat ini Guru PAI juga harus dapat memahami Islam Moderat (Islam Wasathiyyah) sehingga para anak didik nanti dapat bersikap proporsional dalam memahami agama dan dapat menghargai keragaman.
Naseh juga menjelaskan Rakor Bidang Pakis ini diikuti empat puluh lima orang peserta perwakilan dari Kantor Kemenag Kab./Kota, Pondok Pesantren, MDA dan TPQ di Provinsi Bengkulu yang memiliki peran penting dalam menyamakan visi dan misi untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas program pendidikan agama pada Ponpes, MDA dan pada sekolah umum.
Selain menitikberatkan pada peningkatan kualitas program pendidikan Agama Islam Rakor Bidang Pakis kali ini juga fokus terhadap validasi data dan informasi. “Data dan informasi yang valid akan membantu penetapan kebijakan dan pengambilan keputusan yang tepat sasaran di era keterbukaan informasi saat ini,” tutup Naseh. (haf)